Dan ada juga Bhutto-Zardari, mantan menteri luar negeri. Belum jelas apakah dia ingin menduduki jabatan tertinggi dalam pemerintahan yang berkuasa melalui pemilihan yang kontroversial.
Namun, dia dan partainya penting untuk setiap koalisi karena mereka memiliki jumlah kursi terbanyak ketiga. Tidak tanpa alasan ayahnya, Asif Ali Zardari, dianggap sebagai penentu kebijakan.
Menurut Chaudhry, dia tidak akan melakukan sesuatu yang dapat membahayakan masa depan politik putranya, seperti bergabung dengan Khan.
Ada kemungkinan seorang kandidat dari luar menjadi perdana menteri untuk menyenangkan semua pihak, tetapi sulit melihat kedua keluarga tersebut melepaskan klaim mereka atas kekuasaan.
Baca Juga: Pakistan Gelar Pemilu Nasional Hari Ini, Berikut Calon Pemimpin dari Tokoh Politik yang Berpengaruh
Suasana Hati Publik dan Kalangan Politik Pakistan
Masyarakat tidak puas dengan cara pemilihan berlangsung dan bagaimana suara dihitung. Tantangan hukum sedang berlangsung untuk mempertarungkan beberapa hasil penghitungan suara.
Protes dan tuduhan tentang kecurangan pemilihan muncul, terutama dari pendukung Khan yang marah dengan apa yang mereka lihat sebagai pencurian suara.
Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan dan menangkap puluhan orang dalam demonstrasi sporadis yang pecah di seluruh Pakistan.
Komunitas internasional dan kelompok hak asasi manusia mengungkapkan kekhawatiran tentang ketidakberesan pemilihan.
Yang Akan Terjadi Selanjutnya
Presiden Pakistan harus mengadakan sidang pelantikan parlemen baru, atau Majelis Nasional baru, 21 hari setelah pemilihan, atau pada 29 Februari.
Anggota parlemen dilantik selama sesi tersebut. Mereka mengajukan surat pencalonan untuk sejumlah peran kunci, termasuk pembicara dan pemimpin parlemen.
Setelah posisi-posisi ini terisi, perdana menteri baru dipilih melalui pemungutan suara parlemente, tugas yang membutuhkan mayoritas sederhana.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.