JAKARTA, KOMPAS TV - Hari Penerimaan Internasional, atau dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai International Day of Acceptance, yang dirayakan setiap tahunnya pada tanggal 20 Januari. Perayaan tahunan ini merupakan kesempatan untuk menyampaikan kepada dunia betapa pentingnya merangkul identitas diri kita.
Setiap individu memiliki hak sosial, hak berpendapat, minat, dan tujuan yang beragam, dan hal tersebut patut dihargai. Setiap orang berhak berkontribusi dalam membentuk perubahan dalam masyarakat dan dunia.
Penerimaan diartikan sebagai persetujuan terhadap suatu situasi, proses, atau kondisi tanpa upaya untuk mengubahnya. Kita semua pasti pernah mengalami saat-saat di kehidupan, di mana kita mungkin merasa diasingkan atau dikucilkan dari kelompok sosial.
Menerima hal-hal tertentu dalam hidup memiliki relevansi yang besar, termasuk dalam konteks menerima kekurangan dan 'disabilitas' orang lain.
Hari Penerimaan Internasional menjadi momentum di mana individu di seluruh dunia bersatu untuk mendukung dan menerima tantangan yang dihadapi oleh mereka yang memiliki disabilitas.
Hari Penerimaan Internasional dibentuk dari realitas bahwa sekitar 15 persen dari populasi dunia menghadapi berbagai bentuk disabilitas.
Sebanyak 190 juta orang di seluruh dunia memiliki disabilitas, seringkali mengalami isolasi, hidup dalam kondisi kemiskinan, dan kesulitan untuk mendapatkan pendidikan.
Sayangnya, dalam banyak situasi, penyandang disabilitas kerap dinilai dari keterbatasan mereka daripada potensi yang dimilikinya.
Baca Juga: Penerimaan Polri 2024 bagi Penyandang Disabilitas SMA/SMK, Berikut Jadwalnya
Mengutip dari National Today, dalam dunia ideal, setiap individu seharusnya diterima dengan segala keunikannya tanpa pandang bulu. Hal ini merupakan visi dari pahlawan penggagas Hari Penerimaan Internasional, Annie Hopkins.
Hari Penerimaan Internasional juga merupakan bentuk penghormatan terhadap Annie Hopkins yang meninggal dunia akibat komplikasi tak terduga yang terjadi selama prosedur medisnya.
Tidak hanya itu, Hopkins mendirikan 3E Love yang bertujuan untuk mendukung perubahan positif dalam dunia ini dengan memberikan pendidikan kepada orang-orang tentang pentingnya merangkul keberagaman.
Selain 3E Love, Hopkins juga menciptakan Simbol Penerimaan, yang terdiri dari kursi roda berbentuk hati, menjadi lambang persatuan bagi orang-orang dari berbagai kemampuan. Simbol ini berperan dalam memicu percakapan yang mendukung dalam mengubah sikap menjadi lebih positif.
Tujuan dari peringatan ini adalah mengajak masyarakat untuk menyadari bahwa individu dengan disabilitas memiliki hak yang sama. Suara mereka memiliki nilai dan kekuatan untuk memberikan kontribusi yang signifikan dalam menciptakan perubahan positif di dunia.
Baca Juga: Wujudkan TPS Inklusif, KPU Pekalongan Ajak Warga Disabilitas Ikut Simulasi Pemilu!
Daftar orang-orang terkenal ini menunjukkan bahwa mereka yang memiliki disabilitas telah diterima dan mencapai karya yang luar biasa:
Terdapat pula tokoh lain seperti Helen Keller, Ludwig van Beethoven, Stephen Hawking, Thomas Edison, dan Rosa May Billinghurst yang tidak membiarkan kekurangan mereka menghentikan mereka dalam meraih prestasi.
Baca Juga: Pemkot Bandar Lampung Salurkan 37 Kursi Roda untuk Anak Penyandang Disabilitas
Oleh karena itu, hari ini merupakan momen yang tepat untuk sepenuhnya merangkul identitas diri, merayakan kemampuan kita, melebihi harapan orang lain terhadap kita, dan menerima semua orang apa adanya.
Sumber : National Today
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.