Media Qatar Al-Jazeera, tempat salah satu jurnalis tersebut bekerja juga mengutuk apa yang disebut sebagai usaha palsu dan menyesatkan untuk menjustifikasi pembunuhan kolega mereka.
Al-Jazeera ketika itu mengutuk pembunuhan dari para jurnalis, ketika mereka tengah melakukan tugasnya saat perang Israel dan Hamas.
Mereka juga menuduh Israel telah melakukan target sistematis terhadap keluarga Al-Dahdouh.
Ayah Hamza, Wael Al-Dahdouh merupakan kepala biro jaringan berita Al Jazeera di Gaza.
Sebelumnya ia sudah kehilangan empat anggota keluarganya, dan Hamza menjadi yang kelima.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada pernyataannya tak lama setelah pembunuhan itu mengatakan telah mengidentifikasi dan menghabisi teroris yang mengoperasikan benda terbang yang menjadi ancaman untuk IDF.
Baca Juga: Pengadilan Internasional PBB: Rencana Israel Hancurkan Gaza Datang dari Level Teratas Negara Zionis
“Kami menyadari adanya laporan dari serangan itu, dua terduga yang berada di dalam kendaraan yang ditembak adalah teroris,” tambah pernyataan IDF.
Namun, Juru Bicara IDF Daniel Hagari, tampaknya kontradiksi dengan pernyataan tersebut ketika ditanya apakah bukti yang ada mendukung klaim mereka adalah teroris.
“Setiap jurnalis yang tewas sangat disayangnya. Kami mengerti mereka menggunakan drone,” kata Hagari.
“Itu adalah masalah. Mereka menjadi seperti teroris. Jadi kami akan menginvestigasi insiden ini dan akan memberikan data,” tambahnya.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.