QUITO, KOMPAS.TV - Presiden Ekuador Daniel Noboa mengamuk gara-gara gangster narkoba menggila di negaranya.
Kekerasan meningkat usai sejumlah pria bersenjata dengan topeng menyerang studio TV dan mengancam para kru yang tengah melakukan siaran langsung di Guayaquil, Selasa (9/1/2024). Aksi kekerasan itu sempat tersiar di stasiun TV itu selama sekitar 15 menit.
Selain itu, bom diledakkan di seluruh Ekuador.
Sementara itu, lebih lebih dari 130 penjaga penjara dan staf disandera oleh para narapidana di lima penjara.
Baca Juga: Ekuador Rusuh karena Geng Narkoba: Sipir Ditawan Napi, Korban Jiwa Berjatuhan
“Kita sedang berperang, dan kita tidak bisa menyerah dalam menghadapi kelompok teroris ini,” kata Noboa, Rabu (10/1/2024) dikutip dari Al-Jazeera.
Noboa sendiri mengumumkan darurat negara setelah pemimpin Los Choneros, geng narkoba paling kuat di Ekuador, Adolfo Marcias melarikan diri dari penjara pada akhir pekan lalu.
Pada Selasa, Noboa memerintahkan untuk menetralisir geng kriminal setelah serangan di stasiun TV.
Ketika itu, para pria bersenjata mengancam akan mengeksekusi masyarakat sipil dan juga pasukan keamanan.
Noboa juga menyatakan 22 nama geng narkoba sebagai organisasi teroris dan membuat mereka sebagai target resmi militer.
Pemerintah Ekuador mengungkapkan, gelombang kekerasan ini merupakan reaksi dari rencana Noboa untuk membangun penjara dengan keamanan tinggi yang baru untuk pemimpin geng.
Sumber : Al-Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.