DOHA, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) dikabarkan mencapai kesepakatan dengan Qatar untuk memperpanjang masa kehadiran militer di pangkalan Al Udeid, Qatar selama 10 tahun ke depan, Selasa (2/1/2024).
Pangkalan Udara Al Udeid terletak di gurun sebelah barat daya Doha dan menjadi fasilitas militer AS terbesar di Timur Tengah.
Perjanjian awalnya dijadwalkan berakhir pada akhir 2023. Namun, kesepakatan baru ini melibatkan peningkatan investasi dana Qatar ke fasilitas pangkalan tersebut, sebagaimana laporan Al Arabiya English, Rabu (3/1/2024). Washington dan Doha sepakat untuk merahasiakannya dari publik.
CNN pertama kali melaporkan perkembangan ini. Departemen Pertahanan AS tidak memberikan respons atau tanggapan atas hal tersebut.
Negara Teluk yang kecil ini memiliki peran kunci dalam mediasi antara Hamas dan pejabat Israel terkait perang di Gaza serta pembebasan sandera yang ditahan kelompok Islam Palestina sejak serangan lintas batas pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang.
Presiden AS Joe Biden secara teratur berkomunikasi dengan emir Qatar sejak 7 Oktober untuk memastikan pembebasan sandera yang dipegang Hamas serta untuk meningkatkan bantuan ke Gaza. Sejak serangan Hamas tersebut, Israel telah membunuh lebih dari 22.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Baca Juga: Emir Qatar Kehabisan Kesabaran, Tuduh Israel Lakukan Genosida di Gaza
Beberapa anggota Kongres AS juga mengkritik Qatar atas keberadaan Hamas di negara tersebut. Sebanyak 113 anggota Kongres AS dari berbagai partai mengirim surat kepada Biden pada 16 Oktober, mendesaknya untuk memberikan tekanan pada negara-negara yang mendukung Hamas, termasuk Qatar.
Qatar juga diberikan status sebagai sekutu utama AS di luar NATO, penghargaan yang diberikan oleh AS kepada sekutu dekat yang memiliki hubungan strategis dengan militer Amerika Serikat.
Negara Teluk ini juga menjadi perantara dalam dialog AS dengan Taliban sejak penarikan AS dari Afghanistan pada 2021.
Qatar memainkan peran dalam mediasi kesepakatan yang pada akhir 2023 membebaskan sejumlah warga Amerika dari Venezuela dan Iran dalam pertukaran tahanan.
Sumber : Al Arabiya / Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.