“Amerika Serikat memiliki kewajiban untuk mengimplementasikan resolusi legitimasi internasional dan memaksa Israel untuk menghentikan agresinya,” tambahnya.
Ia juga menegaskan, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) adalah satu-satunya perwakilan rakyat Palestina, dan simbol dari kemerdekaan dan kedaulatan mereka.
Israel membumihanguskan Gaza dengan dalih untuk menghancurkan Hamas, yang melancarkan aksi ke wilayah Zionis itu pada 7 Oktober.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengungkapkan serangan Israel sejak 7 Oktober telah membunuh lebih dari 21.000 orang, yang kebanyakan anak-anak serta perempuan.
Sementara Israel mengeklaim serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober menewaskan 1.139 orang, diralat dari sebelumnya 1.405 orang.
Baca Juga: Eks Khatib Masjid Al-Aqsa dan Menteri Palestina Tewas karena Serangan Israel di Gaza
Di Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak 1967, penindasan Israel terhadap warga Palestina terus berlanjut, di tengah hujan darah di Gaza.
Dilansir WAFA, Minggu, para pemukim ilegal Israel melakukan penyerangan terhadap warga Palestina di wilayah Masafer Yata di sebelah selatan Tepi Barat.
Pada Minggu malam waktu setempat, tentara Israel melukai remaja Palestina dengan peluru tajam, serta menahan pria 60 tahun dengan putranya, dalam sebuah penyerbuan di Bani Na’im, Hebron.
Dilansir Al Jazeera, sejak 7 Oktober 2023, jumlah korban tewas akibat serangan pasukan Israel di Tepi Barat mencapai sedikitnya 319 orang termasuk 83 anak-anak per 31 Desember 2023 per pukul 17.00 WIB.
Sumber : WAFA
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.