RAMALLAH, KOMPAS.TV - Otoritas Palestina dengan tegas menentang upaya Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk menguasai Gaza dan perbatasannya.
Netanyahu terus mengungkapkan keinginannya agar Israel diberi hak mengendalikan Gaza jika serangannya ke wilayah Palestina yang didudukinya sejak 1967 dan diblokade sejak 2007 itu berakhir.
Namun, keinginan itu terus dihalau oleh sekutu Israel, Amerika Serikat (AS), yang ingin agar Otoritas Palestina memerintah di Gaza saat perang usai.
Baca Juga: Israel Tarik Lima Brigade dari Gaza, Bersiap Perang Sepanjang Tahun 2024
Netanyahu juga menginginkan agar Koridor Philadelphi yang menjadi perbatasan Gaza-Mesir berada dalam kuasa Israel.
Namun, juru bicara kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeineh, dengan tegas menentang upaya Netanyahu itu.
Ia menegaskan tak akan ada perdamaian atau stabilitas jika pendudukan Israel atas wilayah Palestina, termasuk Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur, tidak diakhiri sepenuhnya.
Dilansir kantor berita Palestina, WAFA, Abu Rudeineh menekankan, prioritas nasional pertama saat ini adalah menghentikan agresi Israel di Gaza.
Selain itu, menghentikan serangan-serangan yang dilakukan milisi dan pemukim Israel yang didukung tentara Israel, terhadap kota-kota, desa-desa, dan kamp-kamp pengungsi Palestina di Tepi Barat.
“Ketimbang mempersenjatai Israel, pemerintah AS seharusnya bertanggung jawab untuk mencapai keamanan dan stabilitas, tak hanya di Palestina, tetapi juga menghindari eskalasi dari tensi yang terjadi di wilayah ini,” ujar Abu Rudeineh, Minggu (31/12/2023).
Sumber : WAFA
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.