Dr Patrick Bury, ahli pertahanan dan keamanan sekaligus eks analis NATO, menyebut adanya spekulasi bahwa kapal tersebut mengangkut drone Shahed buatan Iran. Drone-drone ini digunakan Rusia dalam serangannya ke Ukraina.
Terpisah, kepala pusat pers untuk komando selatan Ukraina, Nataliya Humenyuk menyebut ledakan itu bukan sekadar ledakan akibat bahan bakar.
“Sudah jelas bahwa ledakan sebesar itu disebabkan oleh lebih dari bahan bakar atau amunisi (yang diangkut) kapal itu,” ujar Humenyuk di televisi Ukraina.
Baca Juga: Rusia Siap Bangun 6 Kapal Perang Mengerikan, Diperkuat Rudal Hipersonik Penghancur Kapal Induk
Humenyuk menambahkan, Rusia dihadang kesulitan mengangkut ‘kargo penting’ lantaran Jembatan Kerch, yang menghubungkan Rusia dengan Semenanjung Krimea, hancur.
“Jadi, tampaknya benar bahwa (kargo Novocherkassk) adalah semacam ‘kado Natal yang dibungkus’,” imbuhnya.
Merudal Novocherkassk hingga tak berfungsi meski hanya sementara, jelas akan menghambat kemampuan Rusia menyuplai pasukannya di teritori yang didudukinya.
Sementara itu, juru bicara militer Ukraina sebelumnya membantah Rusia telah menembak jatuh dua pesawat pengebom Su-24 di sekitar 125 kilometer dari Mykolaiv.
Militer Ukraina juga menyanggah klaim Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu bahwa tentaranya telah merebut Kota Mariinka di timur Ukraina. Wilayah itu telah digunakan oleh Ukraina sebagai benteng pertahanan sejak 2014, saat para kombatan yang didukung Rusia merebut kawasan Donetsk dan Luhansk.
Sumber : Associated Press/TASS/BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.