Ayalon menambahkan bahwa dengan tak mendefinisikan tujuan politik dan menggunakan perang sebagai tujuan, yang harusnya sebagai alat, ia berpendapat rencana Israel telah menjadi kegagalan besar.
Ayalon juga menunjukkan dukungannya atas solusi dua negara, dan agar pendudukan Israel di wilayah Palestina segera diakhiri.
Ia mengatakan bahwa itu adalah rencana terbaik untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.
“Ini adalah cara satu-satunya agar kami selamat, tanpa kehilangan identitas,” ujarnya.
“Saya berhatap seseorang akan meletakkannya di meja,” kata Ayalon.
Ayalon sebelumnya mengecam serangan tanpa henti Israel di Gaza, yang telah membunuh lebih dari 19.000 warga Palestina.
Baca Juga: Puluhan Jurnalis Tewas Dibunuh Israel di Gaza, Begini Kata AS
Ayalon mengatakan bahwa ia mendukung penghancuran Hamas dan hak Israel untuk berdiri sebagai negara.
Namun, ia membagikan kekhawatirannya bagaimana pemerintah terus memandang rakyat Palestina, yang menurutnya menentukan pendekatan keamanan mereka.
“Pemerintah kami tak mengakui Palestina sebagai sebuah bangsa. Selama masih ada konflik, kita tak akan mencapai kesepakatan, dan kami tak akan melihat stabilitas,” ujarnya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sendiri terus menegaskan gencatan senjata tak akan dilakukan, dan berkeberatan solusi dua negara terus dibahas.
Sumber : The New Arab
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.