"Tentara-tentara Israel menyerbu sekolah, menangkap semua laki-laki, lalu masuk ke ruang-ruang kelas dan menembak seorang perempuan dan semua anak-anak yang bersamanya bahkan bayi-bayi yang baru lahir," tuturnya.
"Tentara Israel mengeksekusi keluarga-keluarga tak bersalah itu dari jarak dekat."
Korban dilaporkan terbunuh pada Selasa (12/12/2023) atau Rabu, tetapi hal itu masih belum bisa dikonfirmasi.
Rekaman yang menampilkan jasad-jasad tersebut dirilis Al-Jazeera, dan dibagikan di media sosial.
Israel juga menembaki gedung SD Abu Hussein yang dikelola Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jabalia, membunuh dan melukai banyak orang, pada Rabu.
Israel terus menyerang sekolah-sekolah dan rumah-rumah sakit di Gaza. Hal itu membuat puluhan ribu warga Palestina yang mengungsi, harus mencari tempat perlindungan lainnya.
Baca Juga: Tak Peduli Seruan Gencatan Senjata, Netanyahu Bertekad Tetap Perang: Tak Ada yang akan Hentikan Kami
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengungkapkan sejak 7 Oktober, serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 18.600 orang di wilayah yang telah diduduki Israel sejak 1967 dan diblokade sejak 2007 itu. Kebanyakan korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.
Sedangkan di Israel, korban tewas berjumlah 1.147, kebanyakan tewas pada 7 Oktober lalu.
Desakan terhadap Israel untuk segera menghentikan genosida di Gaza terus digaungkan. Bahkan banyak pihak meminta Israel agar diadili karena telah melakukan kejahatan perang.
Sumber : The New Arab, Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.