Ia menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza mengingat Israel terus membombardir wilayah Palestina itu.
“Jumlah korban warga sipil di Gaza dalam waktu sesingkat itu benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya,” kata pria asal Portugal itu.
Ia juga mencatat sistem perawatan kesehatan saat ini di wilayah berpenduduk sekitar 2,3 juta jiwa itu telah hancur.
Sekjen PBB memperkirakan ketertiban umum akan segera rusak dan situasi yang lebih buruk pun bisa terjadi.
Baca Juga: China dan Filipina Kian Tegang, Saling Tuduh Penyebab Tabrakan Kapal di Laut China Selatan
Hal itu termasuk penularan penyakit epidemi dan meningkatnya tekanan untuk pengungsian massal ke Mesir.
Guterres meminta Dewan Keamanan PBB melakukan sesuatu untuk mencegah bencana kemanusiaan.
Ia juga menegaskan kembali seruannya agar gencatan senjata kemanusiaan diumumkan.
“Sayangnya Dewan Keamanan gagal melakukan hal ini tetapi juga tak membuatnya menjadi kurang penting, jadi saya berjanji tak akan menyerah,” tuturnya.
Sementara dilansir Al Jazeera, jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza per Senin (11/12/2023) pukul 12.00 WIB, mencapai sedikitnya 17.997 orang, termasuk 7.729 anak-anak, dan 5.153 wanita.
Sementara ada sedikitnya 49.229 korban luka, dan sedikitnya 7.780 orang hilang.
Adapun di Tepi Barat, wilayah Palestina lainnya yang diduduki Israel sejak 1967, jumlah korban tewas sedikitnya 275 orang, termasuk sedikitnya 63 anak-anak.
Di Israel, jumlah korban tewas sebanyak 1.147 orang. Israel merevisi jumlah korban tewas dari sebelumnya 1.405, menjadi "sekitar 1.200", lalu menjadi "1.147 warga sipil."
Sumber : Anadolu Agency
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.