Dengan begitu, kata Menteri Siti, target iklim FOLU Net Sink 2030 tetap sesuai rencana. Ini sama artinya dengan melindungi spesies utama dan habitatnya.
Begitu juga dengan upaya restorasi gambut berbasis masyarakat dan rehabilitasi mangrove, yang mencakup jutaan hektar lahan.
Bagi Menteri Siti, kepemimpinan iklim oleh Presiden Jokowi bagian integral dari warisannya.
Hal ini disebutnya terlihat jelas dalam pembentukan sistem tata kelola karbon berbasis hukum, yang memprioritaskan pencapaian target Kontribusi Nasional (NDC) Indonesia.
“Hasil-hasil penting dalam bidang iklim tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan Presiden Jokowi dalam bidang iklim didasarkan pada kepemimpinan yang memberi contoh. Bukan sekadar klaim, janji, atau komitmen di atas kertas,” tegasnya.
Baca Juga: Surya Paloh Pastikan Menteri LHK Siti Nurbaya Tetap di Kabinet Presiden Jokowi
Di waktu yang sama ini, Menteri Siti juga menyoroti komitmen generasi muda terhadap pemulihan lingkungan melalui gaya hidup ramah lingkungan.
Sejak 2014, pihak Kementerian LHK telah mengadvokasi pengembangan generasi sadar lingkungan yang ditanamkan nilai-nilai cinta lingkungan.
"Generasi sekarang berpartisipasi aktif dalam pengambilan kebijakan dan pengambilan keputusan mengenai sumber daya alam dan lingkungan hidup Indonesia, serta akan lebih sistematis bekerja dalam program Green Ambassador," tuturnya.
Menteri Siti mengungkapkan, COP28 menandai partisipasi terakhir Presiden Jokowi dan dirinya sebagai menteri selama hampir satu dekade.
Menteri Siti menyatakan, Presiden Jokowi telah mengukir warisan iklim yang luas bagi Indonesia, dan secara kolaboratif berkontribusi terhadap upaya global untuk mengatasi krisis iklim.
“Warisan iklim ini telah secara konsisten ditunjukkan melalui kepemimpinan yang memberi contoh. Kita telah melakukan upaya sebaik mungkin, dengan inklusif dan kolaboratif,” ungkapnya.
Pada kesempatan ini, Paviliun Indonesia dibuka oleh Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat.
Lestari menyebutkan, upaya pengendalian perubahan iklim yang dilakukan oleh Indonesia merupakan sesuatu yang luar biasa.
Karena mampu menunjukkan kolaborasi tiga pihak yang ada, yaitu pemerintah, dunia usaha dan civil society.
Baca Juga: Ketua MPR RI Bamsoet: KSAD Jenderal Maruli Harus Pastikan Personel TNI AD Netral di Pemilu 2024
Menurut Lestari, kerja bersama 3 pihak ini akan membuat apa yang sudah dimandatkan dari penyelenggaraan COP bisa membawa Indonesia sebagaimana disampaikan Menteri LHK.
"Kita bisa menjadi example, dan mewujudkan apa yang menjadi mandat kita semua untuk menjaga alam. Karena aksi iklim bukan hanya tugas pemerintah, tetapi seluruh pihak. Termasuk di dalamnya dunia usaha dan civil society, bersama-sama menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam mewujudkannya," ujar Lestari.
"Mari bersama bergerak mencari keseimbangan pemenuhan kebutuhan manusia dengan pelestarian dan perlindungan lingkungan hidup," katanya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.