IDF menyalahkan Hamas yang dianggapnya bertanggung jawab atas tewasnya tiga anggota keluarga Bibas tersebut.
“Hamas harus bertanggung jawab. Tindakan Hamas terus membahayakan sandera, termasuk sembilan anak-anak. Hamas harus segera membebaskan sandera kami,” tambahnya.
Pada Rabu (29/11/2023) malam waktu setempat, Hamas membebaskan 16 orang yang ditahannya di Gaza. Mereka terdiri dari 10 warga Israel, empat warga Thailand, dua warga Rusia-Israel.
Pada Kamis (30/11/2023) dini hari, Israel membebaskan 30 perempuan dan anak-anak.
Jumlah Warga Palestina yang Ditahan Israel
Dalam serangan ke Israel pada 7 Oktober lalu, Hamas dilaporkan menangkap sekitar 240 orang dan menahan mereka di Gaza. Hamas menyatakan akan menukar mereka dengan warga Palestina yang ditahan di Israel.
Dilansir Al Jazeera, kebanyakan warga Palestina yang ditangkap Israel ditahan di bawah hukum militer yang memungkinkan seseorang ditahan tanpa dakwaan dan proses pengadilan.
Sebelum 7 Oktober, sekitar 5.200 warga Palestina sudah ditahan di penjara-penjara Israel.
Sejak saat itu, pasukan Israel menahan sedikitnya 3.000 warga Palestina lainnya di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang berada di bawah pendudukan.
Sedikitnya, 145 orang yang ditahan Israel adalah anak-anak. Israel juga menahan setidaknya 97 perempuan dan sedikitnya 37 wartawan.
Korban Tewas di Gaza akibat Serangan Israel
Dilansir Al Jazeera, per Rabu (29/11) pukul 13.00 WIB, jumlah warga Palestina di Gaza yang tewas akibat serangan Israel telah mencapai sedikitnya 15.000 jiwa sejak 7 Oktober. Dari jumlah tersebut, sedikitnya 6.150 adalah anak-anak.
Kantor media pemerintah di Gaza juga mengatakan sekitar 7.000 orang hilang di bawah reruntuhan, termasuk 4.700 anak dan perempuan.
Dari jumlah korban tewas, terdapat 207 staf medis, 26 anggota tim penyelamat pertahanan sipil dan 70 jurnalis.
Sedangkan di Tepi Barat, sedikitnya 247 orang tewas akibat serbuan pasukan Israel sejak 7 Oktober. Angka tersebut termasuk 57 anak-anak.
Adapun serangan Hamas pada 7 Oktober lalu, diklaim menewaskan 1.200 orang di Israel.
Sumber : The Guardian, Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.