Pihak berwenang mengatakan, dia menembak dan melukai serius Hisham Awartani, Kinnan Abdalhamid dan Tahseen Ali Ahmad di Burlington pada Sabtu malam ketika mereka sedang berjalan di dekat Universitas Vermont.
Para siswa tersebut menghabiskan liburan Thanksgiving bersama salah satu kerabat korban yang tinggal di dekatnya.
Eaton telah pindah ke Vermont musim panas ini dari daerah Syracuse, New York, menurut polisi Burlington. Dia mengaku tidak bersalah pada hari Senin.
“Selain dugaan pelecehan, nama Eaton muncul dalam 37 laporan polisi Syracuse dari tahun 2007 hingga 2021, tetapi tidak pernah sebagai tersangka,” kata juru bicara polisi Lt. Matthew Malinowski.
Kasus-kasus tersebut berkisar dari kekerasan dalam rumah tangga hingga pencurian, dan Eaton terdaftar sebagai korban atau orang yang mengajukan pengaduan dalam 21 laporan, kata Malinowski.
Pihak berwenang sedang menyelidiki penembakan hari Sabtu untuk menentukan apakah itu merupakan kejahatan rasial.
“Para siswa tersebut sedang berbicara dalam bahasa campuran bahasa Inggris dan Arab dan dua di antara mereka juga mengenakan syal keffiyeh Palestina berwarna hitam-putih ketika mereka ditembak,” kata polisi.
Baca Juga: Guru Besar Fisip UI: Penjajajahan Israel ke Palestina Bukan Konflik Agama
Salah satu mahasiswa telah diperbolehkan keluar dari rumah sakit, sementara salah satu mahasiswa menghadapi pemulihan yang lama karena cedera tulang belakang.
“Eaton baru saja kehilangan pekerjaannya. Dia bekerja kurang dari setahun untuk CUSO Financial yang berbasis di California dan pekerjaannya berakhir pada 8 November,” kata juru bicara perusahaan Jeff Eller.
“Dia secara sah membeli senjata yang digunakan dalam penembakan itu,” kata polisi.
Pada hari Minggu, Eaton datang ke pintu apartemennya sambil mengangkat tangan, dan memberi tahu petugas bahwa dia telah menunggu mereka.
Agen federal menemukan pistol di apartemennya pada hari itu juga.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.