Meskipun jadwalnya selama empat hari, belum ada kejelasan tentang apa yang terjadi setelah Senin, saat gencatan senjata berakhir.
Baca Juga: Joe Biden Sama seperti Hamas Ingin Perpanjang Gencatan Senjata, Bagaimana Netanyahu?
Spanyol, yang mendesak Israel untuk menghentikan serangannya, juga mengutuk serangan Hamas.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez menyatakan inilah waktunya bagi komunitas internasional dan Uni Eropa untuk mengakui negara Palestina.
Itu dia katakan selama perjalanan bersama mitranya dari Belgia ke Israel, Palestina, dan Mesir pada pekan lalu. Pernyataan tersebut memicu pemanggilan duta besar Belgia dan Spanyol oleh Israel.
Menteri Luar Negeri Spanyol José Albares menyatakan, "Hamas tidak dapat menjadi bagian dari solusi."
Hamas mengusir pasukan Otoritas Palestina yang diakui secara internasional, dari Gaza pada 2007.
Uni untuk Mediterania, organisasi antarpemerintah yang melibatkan 27 anggota Uni Eropa dan 16 dari Mediterania selatan dan timur, termasuk Israel, Otoritas Palestina, Mesir, Lebanon, dan Yordania, telah menjadi platform untuk kerja sama.
Uni Eropa adalah penyedia bantuan terbesar di dunia untuk Palestina dengan dana hampir 1,2 miliar euro (USD1,3 miliar) yang dialokasikan untuk 2021-2024.
Uni Eropa juga adalah mitra perdagangan terbesar Israel, menyumbang 28,8 persen dari perdagangan barangnya tahun lalu.
Dilansir Al Jazeera, Senin, serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober, telah menewaskan sedikitnya 14.854 warga Palestina.
Menurut Kantor PBB untuk Urusan Koordinasi Kemanusiaan (OCHA), sedikitnya 215 warga Palestina termasuk 55 anak-anak, dibunuh pasukan Israel di Tepi Barat, wilayah Palestina lainnya yang diduduki Israel, sejak 7 Oktober.
Sedikitnya delapan lainnya, termasuk satu anak, dibunuh para pemukim Israel di Tepi Barat yang terus meningkatkan serangan sejak serangan ke Gaza dimulai.
Sementara di Israel, sebanyak 1.200 orang tewas.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.