Sumber pihak Israel, sebagai balasannya, menuduh Hamas melanggar persyaratan dengan daftar tawanan yang dijadwalkan untuk dibebaskan, termasuk kewajiban untuk melepaskan ibu bersama anak-anak mereka.
Terkait klaim Hamas bahwa Israel tidak melepaskan tawanan keamanan Palestina sesuai dengan urutan yang dijanjikan, Channel 12 mengutip sumber resmi di Yerusalem yang membantah pelanggaran kesepakatan.
"Sama seperti Hamas memutuskan siapa yang akan dilepaskan dari daftarnya [tawanan] pada setiap tahap, begitu pula kami memutuskan tahanan keamanan Palestina mana yang akan dilepaskan [sebagai imbalan]," katanya.
Baca Juga: Rumah Sakit Indonesia Umumkan Selesai Evakuasi Penuh, Gaza Utara Kian Kosong Fasilitas Kesehatan
Kesepakatan yang ditandatangani adalah pelepasan 50 tawanan sebagai imbalan atas 150 tahanan Palestina.
Termasuk jeda pertempuran selama empat hari dan arus bantuan yang meningkat untuk Gaza.
Hamas menuduh Israel melanggar persyaratan yang dibantah oleh Israel.
Pada hari pertama gencatan senjata, Hamas melepaskan 24 dari sekitar 240 tawanan yang diambilnya selama serangan pada 7 Oktober ke Israel yang memicu perang.
Sedangkan Israel membebaskan 39 warga Palestina dari penjara.
Mereka yang dibebaskan di Gaza adalah 13 Warga Israel, 10 warga Thailand, dan seorang warga Filipina.
Secara keseluruhan, Hamas akan melepaskan setidaknya 50 tawanan Israel.
Sedangkan dari Israel sebanyak 150 tahanan Palestina, selama gencatan senjata empat hari, semuanya perempuan dan anak di bawah umur.
Israel telah mengatakan gencatan senjata dapat diperpanjang satu hari untuk setiap 10 tawanan tambahan yang dibebaskan.
Sumber : Times of Israel / Anadolu / Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.