Mereka antara lain menggambarkan bagaimana semakin banyak orang yang belum pernah berkunjung ke kawasan tersebut, tiba-tiba datang ke sana.
Selain itu, bagaimana para petani yang sehari-hari datang untuk menggarap ladang, tiba-tiba tidak datang ke tempat itu dan digantikan orang lain.
Selain itu, mereka juga mengenali adanya fitur-fitur lain, yang menarik perhatian.
Para pengamat tersebut merasa laporan mereka tak didengarkan, dan apa yang mereka lihat tidak diperhitungkan.
Ada salah satu dari mereka yang memperingatkan seorang komandan senior di sektornya. Namun, respons yang mereka terima tak sesuai dengan yang diharapkan.
Baca Juga: Gaza Hancur oleh Pengeboman Israel hingga Tidak Dapat Dihuni, Rakyatnya Tetap Ingin Pulang ke Rumah
“Saya tak ingin mendengar mengenai omong kosong ini lagi. Jika kamu menggangguku dengan hal-hal ini lagi, kamu akan diadili,” kata petugas itu menirukan ucapan sang komandan senior.
Menanggapi masalah ini, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menegaskan investigasi mendalam dan detail akan dilakukan setelah serangan ke Gaza berakhir.
Hamas melakukan serangan ke Israel pada 7 Oktober, dan menurut Israel, menewaskan 1.200 orang.
Namun, serangan balasan Israel dengan dalih menghancurkan Hamas, menewaskan lebih dari 13.000 warga sipil Palestina di Gaza.
Serangan-serangan Israel juga menargetkan infrastruktur-infrastruktur sipil seperti sekolah, rumah sakit, kamp pengungsi, masjid, dan gereja.
Sumber : The Jerusalem Post
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.