Pada Oktober 2017, FIFA menyatakan pihaknya “harus tetap netral dalam hal masalah-masalah politik,” usai Palestina meminta agar enam klub Israel yang berada di permukiman-permukiman ilegal di wilayah Palestina yang diduduki Israel, dipindahkan atau dilarang ikut kompetisi yang diakui FIFA.
Padahal organisasi HAM, Human Rights Watch, mengatakan, permukiman-permukiman Israel di wilayah Palestina melanggar hukum humaniter internasional.
Konvensi Jenewa Keempat melarang pihak yang menduduki suatu wilayah (occupying power) memindahkan populasi sipilnya ke wilayah yang didudukinya.
Baca Juga: Kekejaman Israel Berlanjut, Serang RS Perawatan Lansia Al Wafa di Gaza dan Bunuh Direkturnya
Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) selama bertahun-tahun mendesak agar FIFA menghukum Israel, namun tidak pernah dihiraukan.
“Ada klub-klub Israel yang terdaftar di Asosiasi Sepak Bola Israel dan terdaftar di wilayah Palestina yang diduduki sejak 1967. Ini melanggar hukum Perserikatan Bangsa-Bangsa, tapi FIFA tidak melakukan apa-apa,” kata Presiden PFA Jibril Rajoub.
Sean Jacobs, associate professor hubungan internasional di The New School, New York, menyoroti standar ganda FIFA setelah sanksi suspensi yang dijatuhkan kepada Rusia.
“Kita sudah melihat standar ganda Barat ditunjukkan sepenuhnya dalam beberapa pekan terakhir. FIFA dan UEFA yang masing-masing mengendalikan sepak bola global dan kontinental Eropa, berubah dari membatasi diri terkait perang (di Ukraina, red) menjadi menjatuhkan suspensi terhadap seluruh tim nasional dan klub Rusia dari kompetisi,” kata Jacobs, seperti dilansir TRT World pada 10 Maret 2022.
“FIFA jarang menindak negara-negara nakal, terutama yang menduduki secara ilegal dan menindas pihak lainnya seperti AS dan invasi-invasi serta pendudukan-pendudukannya di masa lalu, India di Kashmir, Israel atas orang-orang Palestina. Kasus Israel adalah yang paling dekat bagi sepak bola Eropa: Israel adalah anggota UEFA.”
Baca Juga: Badan PBB: Gaza Terancam Kelaparan, Efek Hancurnya Sistem Pangan akibat Serangan Israel
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.