Kompas TV internasional kompas dunia

Pertemuan ke-17 Menteri Pertahanan ASEAN Hasilkan Delapan Dokumen Termasuk Deklarasi Bersama Jakarta

Kompas.tv - 16 November 2023, 01:15 WIB
pertemuan-ke-17-menteri-pertahanan-asean-hasilkan-delapan-dokumen-termasuk-deklarasi-bersama-jakarta
Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto, selaku pemimpin Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN ke-17 di Jakarta, Rabu (15/11/2023), menyerahkan dokumen Deklarasi Bersama Jakarta kepada Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn, Rabu. (Sumber: ASEAN)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN ke-17 yang dilaksanakan di Jakarta pada Rabu (15/11/2023), menghasilkan delapan dokumen, termasuk Deklarasi Bersama Jakarta.

Menteri Pertahanan (Menhan) Indonesia Prabowo Subianto, selaku pimpinan pertemuan, menyerahkan dokumen Deklarasi Bersama Jakarta kepada Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn.

Dokumen lain yang disepakati antara lain Deklarasi Jakarta untuk Perdamaian, Kemakmuran, dan Keamanan, yang mengakui ancaman keamanan, pergeseran geopolitik, dan dampak persaingan antara kekuatan besar yang dapat memengaruhi ASEAN.

Deklarasi tersebut menekankan pentingnya mematuhi Piagam PBB, Piagam ASEAN, Traktat Persahabatan dan Kerja Sama (TAC), Proses Bali, dan hukum internasional, untuk menjaga perdamaian, kemakmuran, dan keamanan di kawasan.

Dokumen deklarasi Jakarta tersebut juga menegaskan pentingnya menjaga perdamaian, stabilitas, dan keamanan di kawasan, serta kebebasan berlayar dan lintasan udara di Laut China Selatan, dan mengejar cara damai untuk menyelesaikan sengketa sesuai dengan hukum internasional, termasuk Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982.

Deklarasi tersebut menyerukan pengendalian diri dan menghindari kegiatan yang dapat memperumit atau memperbesar ketegangan yang dapat mempengaruhi perdamaian dan stabilitas.

Selain itu, deklarasi tersebut mendesak penyelesaian cepat Code of Conduct (COC) yang efektif, praktis, dan mengikat secara hukum di Laut China Selatan yang sesuai dengan hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982, sambil melaksanakan sepenuhnya dan efektif Declaration on the Conduct of Parties in the East Sea (DOC).

Baca Juga: Prabowo dan Sejumlah Menhan ASEAN Serukan Gencatan Senjata di Gaza: Stop Kekerasan terhadap Sipil

Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto (tengah) memimpin Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN yang ke-17 di Jakarta, Rabu (15/11/2023). (Sumber: Kementerian Pertahanan)

Dokumen tersebut juga menyambut baik langkah-langkah membangun rasa saling percaya saat ini seperti Code for Unplanned Encounters at Sea (CUES) atau Adab Perjumpaan Tidak Sengaja di Laut, Panduan untuk Perjumpaan Militer Udara, Panduan untuk Interaksi Maritim, Infrastruktur Komunikasi Langsung ASEAN, dan kegiatan dalam kerangka DOC.

Pernyataan bersama tersebut mengakui kompleksitas ancaman dan tantangan keamanan tradisional dan non-tradisional, pergeseran geopolitik dan geostrategis di kawasan, dan dampak persaingan antara kekuatan besar yang dapat memengaruhi keamanan dan kemakmuran ASEAN.

Dokumen tersebut dengan jelas menyatakan pentingnya mematuhi prinsip dan tujuan mendasar yang ditetapkan dalam Piagam PBB, Piagam ASEAN, Traktat Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (TAC), dan Konkordansi Bali, serta mematuhi hukum internasional dan menjaga perdamaian, kemakmuran, dan keamanan di kawasan.

Konsep Paper tentang Implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dari Perspektif Pertahanan, yang membahas implementasi AOIP dari sudut pandang pertahanan, menyoroti bagaimana ASEAN dapat memandang dan menghadapi dinamika Indo-Pasifik melalui kerja sama pertahanan.

Konsep Paper tentang Harmonisasi Inisiatif ADMM dan ADMM-Plus, yang bertujuan untuk menyelaraskan inisiatif antara ADMM dan ADMM-Plus, menciptakan kerangka kerja yang lebih efisien dan terkoordinasi dalam mengatasi tantangan keamanan di kawasan.

Makalah diskusi mengenai Penggunaan Aset Militer untuk Mendukung Ketahanan Pangan di Wilayah, yang membahas potensi penggunaan aset militer untuk mendukung keamanan pangan di kawasan ASEAN, mengeksplorasi cara-cara di mana kekuatan militer dapat berkontribusi pada ketahanan pangan.

Program Kerja ADMM untuk Periode 2023-2026 yang merupakan panduan untuk program kerja ADMM selama periode 2023-2026, menggarisbawahi agenda-agenda prioritas dan langkah-langkah konkret untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Baca Juga: China-Kanada Tegang karena Konflik di Laut China Selatan, Insiden Pencegatan Jadi Pemantik

Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN yang ke-17 di Jakarta, Rabu (15/11/2023), menghasilkan delapan dokumen, termasuk Deklarasi Bersama Jakarta. (Sumber: Kementerian Pertahanan)

Pedoman Pelaksanaan Status Pengamat yang Diberikan kepada Timor-Leste untuk ADMM, ADMM-Plus, dan Pertemuan Terkait Lainnya, yang menjelaskan prosedur dan tanggung jawab Timor-Leste sebagai pengamat dalam pertemuan ADMM dan ADMM-Plus, menciptakan landasan yang jelas untuk keterlibatan mereka.

Rancangan Revisi Prosedur Operasional Standar ASEAN Our Eyes yang merupakan upaya untuk merevisi prosedur operasional standar ASEAN Our Eyes, menyesuaikan dengan dinamika terkini dan meningkatkan efektivitas kerja sama intelijen di antara negara-negara anggota.

Pernyataan Bersama ADMM-Plus tentang Perempuan, Perdamaian, dan Keamanan, yang mencerminkan komitmen ADMM-Plus terhadap peran perempuan dalam mencapai perdamaian dan keamanan, menetapkan pandangan bersama tentang isu-isu tersebut.

Menhan Prabowo menyoroti perannya dalam mengatasi tantangan keamanan melalui dialog yang bermakna, pertukaran ide, dan pembentukan kemitraan berdasarkan saling kepercayaan, transparansi, dan kolaborasi.

"Pertemuan ini juga dapat menjadi pemicu untuk mencapai hasil yang nyata," ujarnya.

Dia menegaskan ASEAN yang bersatu adalah kunci untuk menciptakan komunitas ASEAN yang lebih aman, makmur, dan tangguh.

Menteri Pertahanan dari semua negara anggota ASEAN menghadiri pertemuan ini, kecuali Myanmar. Mereka yang hadir adalah Jenderal Tea Seiha dari Kamboja; Chansamone Chanyalath dari Laos; Ng Eng Hen dari Singapura; Gilberto C. Teodoro, Jr. dari Filipina.

Kemudian Dato Seri Utama Haji Mohamad bin Haji Hasan dari Malaysia; Sutin Klangsang dari Thailand; Jenderal Phan Van Giang dari Vietnam; Pehin Datu Lailaraja Mayor Jenderal (Purn) Dato Paduka Seri Haji Awang Halbi bin Haji Mohd Yussof dari Brunei Darussalam.

Sementara Timor-Leste menghadiri pertemuan sebagai pengamat, diwakili oleh Menteri Pertahanan Donaciano Do Rosario Da Costa Gomes.


 




Sumber : Kompas TV/ASEAN/Antara




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x