“Ada listrik di Shifa, semuanya masih beroperasi,” kata Herzog.
Israel berulang kali menegaskan Hamas memiliki markas di bawah rumah sakit. Namun, klaim tersebut telah dibantah oleh Hamas.
Baca Juga: Presiden Israel Sebut Ada Buku Hitler Mein Kampf di Markas Hamas, Cari Pembenaran Serangan ke Gaza?
Saat ditanya dengan semakin tingginya permintaan gencatan senjata, termasuk dari Presiden Prancis Emmanuel Macron, Herzog menegaskan Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri setelah serangan 7 Oktober.
“Kami tentu mendengarkan sekutu kami, tetapi yang pertama dan terpenting, kami mempertahankan diri,” ujarnya.
Ia mengakui memang ada warga sipil yang tewas di Gaza, tetapi Herzog lebih memilih menyalahkan Hamas atas tragedi tersebut.
Dilansir Al Jazeera, Senin (13/11/2023), juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Ashraf Al Qidra, mengatakan sedikitnya 32 pasien telah meninggal dunia di RS Al-Shifa dalam tiga hari terakhir. Jumlah itu termasuk tiga bayi yang lahir prematur.
Operasi-operasi di RS yang terbesar di Gaza tersebut, terhenti sejak Sabtu (11/11/2023), setelah kehabisan bahan bakar.
Sedangkan menurut direktur RS-RS di Gaza, Mohammed Zaqout, sekitar 650 pasien, 500 tenaga kesehatan, dan sekitar 2.500 pengungsi terjebak di kompleks RS Al-Shifa yang terkepung.
Dilaporkan Al Jazeera, mereka yang terjebak di dalam RS Al-Shifa mengaku ditembaki penembak-penembak jitu Israel yang berada di luar RS.
Sedangkan Israel mengaku menawarkan jalur aman bagi mereka yang ingin meninggalkan RS.
Sumber : BBC, Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.