JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengungkapkan dukungan Indonesia kepada Palestina tak akan berhenti.
Ia pun menegaskan Indonesia siap menerima 22 kadet Palestina untuk masuk Universitas Pertahanan.
Hal tersebut diungkapkan Menhan Prabowo saat menerima kunjungan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun.
Baca Juga: Amichai Eliyahu, Menteri Israel yang Setuju Serangan Nuklir ke Gaza, Tidak Ingin Palestina Merdeka
Pertemuan dilakukan di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin (6/11/2023). Pertemuan itu digelar secara tertutup selama dua jam lebih.
“Besok malam (Selasa, 7/11) kami akan terima 22 kadet dari Palestina untuk masuk Universitas Pertahanan,” kata Prabowo.
“Mereka akan belajar di kita selama lima tahun untuk bidang-bidang yang sangat dibutuhkan seperti bidang kedokteran, teknik dan sebagainya,” lanjutnya.
Selain itu, Indonesia menawarkan bantuan berupa kapal rumah sakit.
“Kami juga sudah menawarkan ke Palestina, semua rumah sakit TNI terbuka untuk pasien-pasien atau korban dari keadaan di Gaza,” ucapnya.
“Itu pun sedang kami koordinasikan teknisnya bagaimana,” sambung Prabowo.
Dia mengatakan akan melaporkan hasil pertemuannya dengan Zuhair kepada Presiden Joko Widodo, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Baca Juga: Ini Tuduhan Israel Rumah Sakit Indonesia di Gaza Sengaja Dibangun di Atas Terowongan Hamas
Prabowo juga akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Duta Besar Indonesia untuk Mesir di Kairo terkait rencana tersebut.
Situasi di Gaza sendiri hingga saat ini terus memanas, bahkan Rumah Sakit Indonesia menjadi salah satu sasaran serangan Israel.
Bahkan militer Israel, IDF, menuduh Indonesia membangun rumah sakit di atas terowongan Hamas.
Tuduhan yang telah dibantah Ketua Presidium MER-C Indonesia Sarbini Abdul Murad. Dia menyebut tuduhan Israel adalah pembenaran untuk menyerang rumah sakit.
Sarbini menegaskan RS Indonesia dibangun secara profesional dan murni untuk kebutuhan kesehatan masyarakat Gaza.
"Apa yang dituduhkan Israel, bisa jadi ini merupakan suatu pra-kondisi Israel untuk melakukan serangan ke Rumah Sakit Indonesia yang ada di Gaza,” kata Sarbini dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/11/2023).
"Tuduhan dari IDF itu merupakan pra-kondisi untuk membenarkan bahwa kita diserang karena itu, makanya kita bantah itu,” katanya kemudian.
Salah satu relawan MER-C Indonesia, Faried Thalib, kemudian menunjukkan foto udara dan menjelaskan denah Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
Faried menyebut memang terdapat failitas bawah tanah di Rumah Sakit Indonesia, yakni tempat penyimpanan solar untuk menghidupkan generator.
Solar disimpan di bawah tanah karena alasan keamanan dan estetika.
Sarbini pun meminta masyarakat internasional dan Indonesia mengecam Israel agar tidak melakukan “tindakan brutal” terhadap Rumah Sakit Indonesia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.