Dalam usianya yang kini mencapai 73 tahun, Netanyahu juga digerogoti masalah kesehatan. Pada Juli lalu, dia menjalani operasi pemasangan alat pacu jantung.
Tindakan ini dilakukan setelah hampir sepekan sebelumnya, dia menjalani perawatan di Rumah Sakit Sheba Tel-HaShomer di Tel Aviv karena keluhan dehidrasi dan pusing. Saat itu, dia sedang berupaya meloloskan undang-undang reformasi sistem peradilan di Knesset. Tujuannya, agar peradilan tidak terlalu berkuasa.
Saat perang Israel-Hamas pecah awal Oktober lalu, Netanyahu tampak sangat berang. Hantaman tanpa henti ke Gaza dilakukan nyaris tanpa jeda hingga saat ini. Dia pun menuding badan intelijen Israel yang tidak sigap dalam memberi informasi.
Namun alih-alih mendapat dukungan dari warganya, Netanyahu malah diprotes warganya sendiri, terutama yang menjadi tahanan Hamas.
Warga Israel ramai-ramai memintanya mundur. Ini terkait keluarga para tawanan yang ditahan oleh kelompok Hamas di Gaza.
Mereka mengadakan protes di jalanan Tel Aviv dan menyuarakan kritik tajam di depan Kementerian Pertahanan seraya menyuarakan kemarahan ke Netanyahu.
"Masuk penjara! Bibi (Netanyahu) dan pergi!" teriak para pengunjuk rasa, dikutip Anadolu Agency, Senin (16/10).
Baca Juga: Hasil Exit Poll: Benyamin Netanyahu Menang dalam Pemilu Israel
Para pendemo yang marah tampak mengibarkan sejumlah spanduk. Mulai dari "Bibi (Netanyahu), tanganmu berlumuran darah", "Kami telah ditinggalkan", "Segera kembalikan sandera" dan "Tidak ada kepercayaan, mundur".
Salah satu pendemo, Monica Levy (62) yang kehilangan salah satu anggota keluarganya bernama Mapal Adam (25), mengatakan Netanyahu sepertinya sangat tertarik untuk "mengorbankan rakyat".
Para pengunjuk rasa menuntut agar Netanyahu dan pemerintahannya disudahi karena mengabaikan masyarakat di selatan Israel, dekat dengan Gaza.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.