Kamis lalu, kapal perusak USS Carney menembak jatuh empat rudal jelajah serangan darat yang ditembakkan dari Yaman, dan oleh Pentagon dikatakan berpotensi menuju ke Israel.
Sebagai tanggapan, selama akhir pekan, Pentagon mengumumkan pengiriman beberapa batalyon sistem pertahanan rudal Patriot dan sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) ke Timur Tengah, serta memposisikan ulang gugus tempur kapal induk Eisenhower ke wilayah tanggung jawab Komando Sentral AS. Kapal tersebut sebelumnya sedang dalam perjalanan menuju Laut Tengah Timur.
Pergeseran tersebut berarti Angkatan Laut akan memiliki gugus tempur kapal induk di lepas pantai Israel, yakni kelompok kapal induk Ford, dan kelompok kapal induk Eisenhower, yang mungkin akan diposisikan untuk membela pasukan AS dan Israel dari Laut Merah atau Teluk Oman.
"Kami akan terus melakukan apa yang perlu kita lakukan untuk melindungi dan menjaga pasukan kami serta mengambil semua langkah yang diperlukan," kata Ryder. "Tidak ada yang ingin melihat konflik regional yang lebih meluas. Tapi kami tidak akan ragu untuk melindungi pasukan kami."
Baca Juga: Sudah 5.087 Warga Sipil Palestina Dibunuh Israel, Termasuk 2.055 Anak-Anak akibat Serangan ke Gaza
AS juga telah menyarankan pejabat Israel untuk menunda serangan darat apa pun, dengan mengatakan itu akan memberi lebih banyak waktu kepada AS untuk bekerja dengan mitra regionalnya melepaskan lebih banyak sandera, kata pejabat yang dirahasiakan namanya.
Pejabat itu mengatakan belum jelas sejauh mana argumen tersebut akan "mempengaruhi pemikiran Israel."
Pejabat tersebut mencatat dengan bantuan Qatar, AS mampu melakukan pelepasan dua sandera, Judith dan Natalie Raanan. Proses yang mengarah pada pelepasan mereka, hanya dua dari lebih dari 200 orang di Israel yang diculik dalam serangan 7 Oktober, dimulai segera setelah operasi Hamas. Pejabat tersebut mencatat pengaturan pelepasan Raanan memakan waktu lebih lama daripada yang banyak orang sadari.
Ketika ditanya selama pertukaran singkat dengan wartawan di Gedung Putih pada hari Senin apakah AS akan mendukung kesepakatan gencatan senjata demi sandera, Biden menjawab, "Kita harus melepaskan sandera-sandera ini, kemudian kita bisa berbicara."
Selama panggilan telepon dengan Netanyahu, Biden juga "menegaskan kembali komitmennya terhadap upaya berkelanjutan untuk memastikan pembebasan semua sandera yang masih ditawan oleh Hamas — termasuk warga Amerika — dan memberikan jalur aman bagi warga Amerika dan warga sipil lainnya di Gaza," kata Gedung Putih.
Komite Internasional Palang Merah mengatakan pada hari Senin bahwa Hamas telah melepaskan dua sandera lainnya. Mereka diidentifikasi oleh media Israel sebagai Yocheved Lifshitz dan Nurit Cooper dari kibbutz Israel Nir Oz.
Penugasan Glynn ke Israel pertama kali dilaporkan oleh Axios.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.