Para pejuang Mujahidin di Afghanistan digelar sebagai pahlawan, termasuk gelar tersebut diberikan oleh Amerika Serikat.
Namun, ketika Amerika Serikat menyerbu ke Irak karena kesalahan informasi, rakyat Irak yang melawan dilebel sebagai teroris.
JK melihat ada sisi ketidakadilan dalam hal tersebut. Begitu juga ketika kekuatan Barat menyerbu, menghantam Syria dan Libya, semua lantaran perspektif teroris, atau dicap sebagai ekstremist.
"Mereka melawan kekuatan hegemoni karena mereka mempertahankan kedaulatan mereka. Perlawanan mereka adalah ikhtiar untuk mempertahankan milik dan martabat mereka," ujar JK.
"Kita harus objektif melihat kondisi kekinian dan masa lalu yang pernah ada. Paham ekstrimism itu, bukan monopoli Islam. Paham dan praktek ekstrimism juga ada di Kristen, Hindu dan Budha," imbuhnya.
Baca Juga: Putin Telepon Netanyahu, Desak Atasi Situasi Krisis Rakyat Gaza dan Solusi Damai Perang Israel-Hamas
Di sisi lain JK juga memberikan contoh saat para penjajah dari negara barat memorak porandakan sendi-sendi kehidupan di Afrika dan Asia, negara-negara Islam yang mereeka jajah tidak pernah mengatakan bahwa negara mereka dijajah oleh kolinialisme Kristen atau Katolik.
Mereka mengutuk kolonialisme itu dengan lebel nama negara, misalnya Inggris, Perancis dan Spanyol. Ini menunjukkan bahwa negara-negara Islam sangat menghormati agama lain.
"Umat Islam tidak mau sembarang melebel, karena faktanya memang, yang melakukan kolonialisme itu adalah nama negara dan bangsa," ujar JK.
Lebih jauh, JK juga menguraikan ajaran Islam yang masuk ke Indonesia, adalah Islam yang dibawa oleh pada saudagar Arab.
Karena itu, sangat rasional, sangat toleran karena saudagar itu selalu mencari sahabat, bukan mencari musuh.
Baca Juga: Barat Bungkam atas "Pembantaian" Israel di Gaza, Utusan Palestina untuk Uni Eropa: Ini Mengerikan
Berdasarkan itu semua, JK meminta agar ketidakadilan dalam membangun perspektif menilai Islam di dunia sekarang ini harus dihentikan.
Semua konflik yang terjadi sekarang, terutama yang dialami oleh negara atau masyarakat Islam, bukanlah konflik agama, tetapi masalah ketidakadilan ekonomi, sosial dan politik.
"Ini yang harus dibereskan, jangan berbicara tentang ajaran islam melulu. Kondisi Islam yang harus dibenahi," ujar JK.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.