Rumah Sakit Al-Ahli Arab merupakan salah satu dari 22 rumah sakit di utara Gaza yang diultimatum Israel untuk pindah ke selatan. Namun, evakuasi rumah sakit-rumah sakit tersebut dipandang tidak mungkin mengingat kondisi pasien yang dirawat dan berbagai hal lain.
Sebelum rumah sakit yang dipenuhi pengungsi itu dirudal pada Selasa (17/10) malam, jemaah Anglikan telah menyampaikan kekhawatiran mengenai perkembangan situasi di Gaza.
Pada Minggu (15/10), dua hari sebelum rumah sakit dibom, Uskup Agung Canterbury Justin Welby menyatakan bahwa rumah sakit dan pasien di Gaza menghadapi kondisi "sangat berbahaya." Pemimpin Anglikan itu pun melaporkan Rumah Sakit Al-Ahli Arab terkena serangan Israel pada 14 Oktober.
"Rumah Sakit Ahil tertembak roket Israel malam tadi (14 Oktober) dan empat staf terluka dalam ledakan itu. Rumah sakit-rumah sakit lain juga terkena. Saya meminta perintah evakuasi untuk rumah sakit-rumah sakit di utara Gaza dibatalkan, dan agar fasilitas-fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, pasien, dan warga sipil untuk dilindungi," kata Uskup Agung Justin Welby dalam pernyataannya.
"Kejahatan dan teror barbar terhadap Israel oleh Hamas adalah kebiadaban. Namun, warga sipil Gaza tidak bertanggung jawab atas kejahatan Hamas. Mohon berdoa untuk semua orang tak bersalah, baik Israel atau Palestina, yang terjebak dalam kekerasan mengerikan di Tanah Suci."
Baca Juga: Siapa Pengebom RS Al-Ahli Gaza? Israel Ternyata Sempat Kirim Tembakan Peringatan dan Ancam Direktur
Keterangan Uskup Agung Canterbury tersebut sesuai dengan Wakil Menteri Kesehatan Palestina Yousef Abu Al-Rish dalam konferensi pers pasca-pengeboman pada Rabu (18/10). Abu Al-Rish menyebut militer Israel sempat memberi "tembakan peringatan" ke Rumah Sakit Al-Ahli Arab dan memperingatkan direktur rumah sakit via telepon.
Abu Al-Rish menuturkan, Israel pertama menembak Rumah Sakit Al-Ahli Arab pada Sabtu (14/10) malam waktu setempat. Sehari setelahnya, Abu Al-Rish menyebut militer Israel menelepon direktur rumah sakit dan memperingatkannya.
"Kami memperingatkanmu dengan dua tembakan kemarin," kata Abu Al-Rish menirukan telepon Israel kepada direktur Rumah Sakit Al-Ahli Arab.
Abu Al-Rish pun menampilkan foto-foto munisi Israel yang meledak dalam "tembakan peringatan" itu serta dampak kerusakan yang ditimbulkan.
"Satu-satunya tempat di dunia di mana orang-orang diperingatkan dengan peluru artileri adalah di Jalur Gaza," kata Abu Al-Rish dikutip Al Jazeera.
Beberapa jam setelah serangan, militer Israel mengklaim pihaknya tidak terlibat dalam pengeboman Rumah Sakit Al-Ahli Arab. Militer Israel mengklaim ledakan berasal dari roket Jihad Islam Palestina yang gagal mencapai wilayah Israel dan terjatuh di Gaza.
Akan tetapi, Jihad Islam kemudian membantah tuduhan tersebut, menyebut sudut jatuhnya bom dan daya ledak yang dinilai sesuai dengan persenjataan Israel.
Baca Juga: Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rumah Sakit Gaza: Dewan Keamanan PBB Harus Ambil Langkah Nyata
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.