Kompas TV internasional kompas dunia

Kelompok di Gaza Ini Murka Dituding Mengebom Rumah Sakit Al-Ahli, Beri Bukti Israel Pelakunya

Kompas.tv - 18 Oktober 2023, 09:55 WIB
kelompok-di-gaza-ini-murka-dituding-mengebom-rumah-sakit-al-ahli-beri-bukti-israel-pelakunya
Anak kecil dan perempuan korban serangan bom Israel di rumah sakit baptis Al-Ahli di lantai di rumah sakit al-Shifa di Kota Gaza, Jalur Gaza tengah, setelah tiba dari rumah sakit al-Ahli menyusul ledakan di sana, Selasa, 17 Oktober 2023. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

Jihad Islam menolak klaim tersebut, menuduh Israel berusaha keras untuk menghindari tanggung jawab atas pembantaian brutal yang telah dilakukannya.

Ledakan di rumah sakit al-Ahli menyisakan pemandangan mengerikan. Video yang Associated Press konfirmasi berasal dari rumah sakit tersebut menunjukkan api melahap bangunan dan halaman rumah sakit dipenuhi dengan mayat-mayat perempuan dan anak-anak bergeletakan tidak utuh, sebagian besar di antaranya adalah anak-anak kecil.

Rumput di sekitar lokasi dipenuhi selimut, ransel sekolah, dan barang-barang lain.

Pembantaian di rumah sakit itu terjadi saat Amerika Serikat mencoba meyakinkan Israel untuk mengizinkan pengiriman bantuan kepada warga Palestina yang putus asa, kelompok bantuan, dan rumah sakit di Jalur Gaza yang kecil, yang telah berada di bawah pengepungan total sejak serangan maut Hamas di selatan Israel minggu lalu. Ratusan ribu orang yang semakin putus asa sedang mencari roti dan air.

Sebelum 'pembantaian' oleh Israel di Rumah Sakit al-Ahli, serangan Israel di Gaza telah membunuh setidaknya 2.778 orang dan melukai 9.700 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Hampir dua pertiga dari mereka yang tewas adalah anak-anak, kata pejabat kementerian. Sebanyak 1.200 orang di seluruh Gaza diyakini terkubur di bawah puing-puing, hidup atau mati, kata otoritas kesehatan.

Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, yang Otoritas Palestina-nya punya otonomi terbatas di wilayah Tepi Barat yang diduduki, langsung membatalkan partisipasinya dalam KTT khusus dengan Presiden AS Joe Biden untuk memprotes pembantaian Israel atas rumah sakit tersebut.

Dia menyalahkan Israel atas kehancuran itu, menyebutnya "pembantaian yang tidak dapat ditoleransi atau dibiarkan tanpa pertanggungjawaban."

Baca Juga: Israel Bantah Terlibat Dalam Ledakan Rumah Sakit di Gaza, Tuding karena Serangan Roket Hamas

Serangan bom yang menghantam rumah sakit Al-Ahli di Kota Gaza, yang dipenuhi korban luka dan warga Palestina lain yang mencari perlindungan dipastikan menewaskan ratusan orang, kata Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas.

Yordania yang jadi tuan rumah langsung membatalkan KTT Presiden AS dan pemimpin Arab seperti presiden Palestina, Raja Yordania dan Presiden Mesir saat Presiden Joe Biden sudah dalam perjalanan menuju Timur Tengah dalam upaya menghentikan perang agar tidak meluas. 


Menteri Luar Negeri Yordania mengatakan negaranya membatalkan KTT yang dijadwalkan berlangsung pada Rabu di Amman, tempat Biden akan bertemu dengan Raja Abdullah II Yordania, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi.

Perang antara Israel dan Hamas "mendorong kawasan ini ke ambang batas," kata Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi kepada televisi berita yang dikelola oleh negara.

Dia mengatakan Yordania akan menjadi tuan rumah pertemuan tersebut hanya jika semua pihak sepakat tujuannya adalah "menghentikan perang, menghormati kemanusiaan warga Palestina, dan memberikan bantuan yang pantas bagi mereka."

Biden sekarang akan mengunjungi hanya Israel, kata seorang pejabat Gedung Putih.



Sumber : Associated Press



BERITA LAINNYA


VOD

Jurnal Adhyaksa: Tangkap Buron

5 Juli 2024, 15:22 WIB

Close Ads x