GAZA, KOMPAS.TV - Militer Israel meluncurkan serangan udara ke Rumah Sakit Al-Ahli Arab, Kota Gaza yang dipenuhi korban luka dan pengungsi Palestina dan menewaskan ratusan orang Selasa (17/10/2023) malam waktu setempat.
Hingga Rabu (18/10) dini hari tadi WIB, Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan sekitar 500 orang terbunuh karena serangan brutal tersebut.
Foto-foto dampak serangan udara Israel di Rumah Sakit Al-Ahli Arab menyebar di media sosial pada Rabu (18/10) dini hari waktu Indonesia. Terlihat kebakaran di kompleks rumah sakit dan mayat-mayat yag bertebaran.
Penyerangan rumah sakit Al-Ahli pun menjadi Israel yang paling mematikan sejak 2008. Israel telah berperang lima kali di Gaza setelah memblokade enklav tersebut pada 2006.
Baca Juga: Israel Perintahkan Pengosongan Rumah Sakit Gaza Selatan usai Serang Tempat Warga Sipil Berlindung
Sejumlah rumah sakit di Gaza menjadi tempat pengungsian ratusan warga sejak Israel membombardir enklav tersebut hampir dua pekan belakangan. Warga Palestina mengungsi ke kompleks rumah sakit dengan harapan tidak terkena bombardir Israel.
Hamas menyebut pengeboman Rumah Sakit Al-Ahli Arab sebagai "pembantaian mengerikan." Kelompok itu menyebut kebanyakan korban adalah keluarga yang terusir dari rumah dan pasien, termasuk perempuan dan anak-anak.
"Rumah sakit itu (Al-Ahli) menampung ratusan orang sakit dan terluka, dan orang-orang yang terusir paksa dari rumah-rumah mereka," demikian pernyataan Hamas dikutip Al Jazeera.
Hassan Khalaf, direktur medis Rumah Sakit Al-Wafa di Kota Gaza, terletak sekitar satu kilometer dari Rumah Sakit Al-Ahli Arab, menyebut rumah sakit tersebut "masih terbakar" usai serangan udara Israel per Rabu (18/10) dini hari waktu Indonesia.
Khalaf menyebu terdapat ribuan warga Palestina yang terluka akibat bombardir terus-menerus Israel dan "tidak ada tempat yang aman" di Gaza.
"Mau (pergi) ke mana? Mereka (Israel) hanya ingin membantai dan membantai dan membantai di Gaza," kata Khalaf kepada Al Jazeera.
Kantor berita WAFA melaporkan, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mendeklarasikan tiga hari berkabung usai Rumah Sakit Al-Ahli Arab dibom.
Abbas juga memerintahkan bendera Palestina dikibarkan setengah tiang di seluruh Palestina untuk menghormati korban serangan udara di Rumah Sakit Al-Ahli Arab dan semua korban pendudukan Israel.
Sementara itu, juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari mengaku belum mengetahui detail mengenai serangan ke Rumah Sakit Al-Ahli Arab.
"Kami akan mendapatkan detailnya dan menyampaikannya ke publik. Saya tidak tahu apakah itu serangan udara Israel," kata Hagari dikutip Associated Press.
Di tempat terpisah, bombardir Israel juga menewaskan 27 orang di Rafah dan 30 orang di Khan Yunis, dua daerah di selatan Jalur Gaza. Militer Israel sebelumnya mengultimatum penduduk utara Gaza untuk berpindah ke selatan jelang serangan darat potensial.
Sementara di Deir Al-Balah, tengah Jalur Gaza, serangan udara Israel dilaporkan menghancurkan kompleks rumah penduduk, menewaskan seorang pria dan 11 perempuan dan anak-anak. Saksi mata menyebut militer Israel tidak memberi peringatan sebelum menyerang.
Sekolah milik Agensi Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) di kamp pengungsian Al-Maghazi, Gaza, juga dilaporkan ditembak tank Israel. embakan ini menewaskan sedikitnya enam orang.
Sepekan belakangan, setidaknya terdapat 24 infrastruktur PBB di Gaza yang dibombardir Israel. Setidaknya 14 staf PBB pun tewas di Gaza.
Bombardir terus-menerus Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu telah menewaskan sekitar 3.000 orang Palestina per Selasa (17/10).
Baca Juga: Israel Lakukan Pengeboman Besar-besaran di Gaza Selatan Tempat Pengungsi Palestina dari Utara Kumpul
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.