Inisiatif dari Plan International dan badan-badan lainnya menguatkan perjuangan ini. Kemudian, Kanada mengusulkan resolusi di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengakui 11 Oktober 2012 sebagai Hari Perempuan Internasional, dengan fokus awal pada pernikahan anak.
Setiap tahun, perayaan ini memiliki tema yang berbeda yang mencerminkan masalah yang dihadapi perempuan muda. Pentingnya pemberdayaan anak perempuan dalam pertumbuhan ekonomi diakui dalam perayaan ini.
Partisipasi aktif perempuan muda dalam keputusan yang memengaruhi kehidupan mereka dianggap kunci untuk menghentikan diskriminasi dan kekerasan serta memberdayakan mereka sebagai wanita inspiratif dan merdeka di masa depan.
Baca Juga: Hari Perempuan Internasional: Sekjen PBB Menyatakan Hak Perempuan Terancam
1. Memberdayakan perempuan
Peringatan ini memberikan pengakuan yang luar biasa terhadap hak-hak anak perempuan yang sering tertindas, karena perempuan yang berpendidikan dan berketerampilan memiliki dampak positif pada masyarakat.
2. Menghilangkan isu berbasis gender
Peringatan ini bertujuan mengatasi masalah yang berkaitan dengan diskriminasi dan penindasan berbasis gender yang telah menjadi hal biasa di banyak rumah tangga.
3. Mendorong anak perempuan yang berdaya
Merawat anak perempuan pada usia yang rentan membantu mereka tumbuh menjadi perempuan masa depan yang bebas dan bijaksana.
Baca Juga: Presiden Jokowi Singgung Kesetaraan Pria dan Wanita pada Hari Perempuan Internasional
Melalui Hari Anak Perempuan Internasional, kita dapat memperjuangkan hak, pendidikan, dan kesehatan anak perempuan, serta mengingatkan akan pentingnya mendukung perempuan muda untuk menjadi perempuan masa depan yang penuh semangat dan bebas dari ketidaksetaraan.
Sumber : NationalToday.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.