Sementara serangan Israel ke Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Palestina, menyebabkan lebih dari 380 orang tewas dan sedikitnya 2.200 terluka.
Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer menyebut warga negara AS turut ditawan Hamas. Namun, Dermer tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai jumlah tawanan atau kemungkinan warga AS yang terbunuh di Israel.
"Kami memiliki banyak penduduk berkewarganegaraan ganda di Israel. Saya menduga ada beberapa (warga AS yang diculik), tetapi kami masih berusaha menyortir informasi setelah serangan mengejutkan yang mengerikan ini," kata Dremer, dikutip Associated Press.
"Kami pasti akan menampilkan informasi itu sehingga orang-orang terkasih dari orang-orang yang terbunuh dan ditawan ini bisa tahu secepat mungkin," lanjutnya.
Baca Juga: Kabinet Israel Resmi Deklarasikan Perang, 600 Tewas akibat Serangan Hamas
Pasukan Israel sendiri telah meluncurkan serangan balasan ke Jalur Gaza yang wilayah darat, laut, dan udaranya dikendalikan Israel.
Angkatan Bersenjata Israel (IDF) mengaku telah membombardir sedikitnya 426 target di Jalur Gaza pada Sabtu hingga Minggu.
Sebelumnya, Netanyahu telah menyatakan perang terhadap Hamas dan berjanji meluncurkan serangan balasan.
Komandan senior militer Hamas, Mohammed Deif, mengatakan serangan roket menandai awal "Operasi Banjir Al Aqsa". Dia menyerukan warga Palestina melawan pendudukan Israel.
"Kami telah memutuskan, sudah cukup," ujarnya dalam sebuah pesan audio, dikutip Al Jazeera.
"Ini adalah hari pertempuran terbesar untuk mengakhiri pendudukan terakhir yang ada di muka bumi ini."
Sumber : KOMPAS TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.