Kompas TV internasional kompas dunia

198 Warga Gaza Tewas dan 1.610 Luka akibat Serangan Balasan Israel, Korban Tewas di Israel Jadi 70

Kompas.tv - 7 Oktober 2023, 22:44 WIB
198-warga-gaza-tewas-dan-1-610-luka-akibat-serangan-balasan-israel-korban-tewas-di-israel-jadi-70
Kombatan dari Gaza menyandera warga sipil Israel dari Kibbutz Kfar Azza ke Jalur Gaza pada Sabtu (7/10 2023). Setidaknya 198 warga Palestina di Jalur Gaza tewas dalam serangan balasan Israel, dan setidaknya 1.610 orang terluka, kata Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza pada Sabtu (7/10/2023). (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

"Musuh akan membayar harga yang belum pernah terjadi sebelumnya," tambahnya, berjanji Israel akan "membalas dengan kekuatan yang belum pernah dikenal oleh musuh".

Pemimpin bayangan Sayap Militer Hamas, Mohammed Deif, mengatakan serangan ini sebagai respons terhadap pengepungan berkelanjutan Gaza, serangan Israel di kota-kota Tepi Barat selama setahun terakhir, kekerasan di Al Aqsa, situs suci di Yerusalem yang diperebutkan oleh orang Yahudi sebagai Bukit Bait Suci, peningkatan serangan oleh pemukim terhadap orang Palestina, dan terusnya pertumbuhan permukiman. Dia mengatakan serangan pagi itu hanya awal dari apa yang dia sebut "Operasi Badai Al-Aqsa".

"Cukup sudah," kata Deif, yang tidak muncul di muka umum, dalam pesan rekaman, sambil mengajak warga Palestina dari Yerusalem timur hingga Israel utara untuk bergabung dalam perjuangan. "Hari ini rakyat kembali merebut revolusi mereka."

Dalam pertemuan pejabat keamanan tertinggi pada hari Sabtu, Netanyahu mengatakan prioritas pertama adalah "membersihkan daerah" dari penyusup musuh, kemudian "membebankan harga yang besar pada musuh," dan memperkuat daerah lain sehingga kelompok milisi lainnya tidak bergabung dalam perang ini.

Baca Juga: Rusia, Arab Saudi Desak Gencatan Senjata, AS Kutuk Serangan Hamas ke Israel yang Tewaskan 40 Warga

Warga sipil Israel yang tewas ditembak mati oleh kombatan Hamas di Israel, sebagian besar perempuan tua, Sabtu (7/10/2023). Setidaknya 198 warga Palestina di Jalur Gaza tewas dalam serangan balasan Israel, dan setidaknya 1.610 orang terluka, kata Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza pada Sabtu (7/10/2023). (Sumber: AP Photo)

Serangan serius ini pada terjadi pada hari raya Yahudi Simchat Torah, hari yang biasanya penuh kebahagiaan ketika orang Yahudi menyelesaikan siklus tahunan membaca gulungan Taurat, menghidupkan kembali kenangan pahit Perang Timur Tengah 1973 hampir 50 tahun yang lalu, di mana musuh Israel melancarkan serangan mendadak pada Yom Kippur, hari paling suci dalam kalender Yahudi.

Perbandingan dengan salah satu momen paling traumatis dalam sejarah Israel itu memperkuat kritik terhadap Netanyahu dan sekutu sayap kanannya, yang berkampanye untuk tindakan lebih agresif terhadap ancaman dari Gaza.

Komentator politik menghujat pemerintah atas kegagalan mereka dalam mengantisipasi serangan Hamas yang tidak terlihat dalam tingkat perencanaan dan koordinasinya.

Militer Israel menyerang target di Gaza usai 2.500 roket -- yang memicu sirene peringatan serangan udara terus-menerus -- menghantam hingga ke Tel Aviv dan Yerusalem, sekitar 80 kilometer dari Gaza.


Mereka mengatakan pasukannya terlibat dalam pertempuran dengan milisi Hamas yang menyusup ke Israel di setidaknya tujuh lokasi. Kombatan Hamas menyelinap melintasi pagar pemisahan dan bahkan memasuki Israel melalui udara dengan glider atau pesawat layang, kata militer Israel.

Televisi Israel menyiarkan rekaman ledakan yang merusak pagar perbatasan Gaza-Israel, diikuti oleh apa yang tampaknya adalah penembak Palestina yang masuk ke Israel dengan sepeda motor. Penembak juga dilaporkan memasuki Israel dengan truk pikap.

Video yang dirilis oleh Hamas tampaknya menunjukkan setidaknya tiga warga Israel ditangkap hidup-hidup. Militer Israel menolak memberikan rincian tentang korban atau penculikan saat mereka terus berupaya melawan penyusup.

Setidaknya 561 orang yang terluka sedang menjalani perawatan di rumah sakit Israel, termasuk setidaknya 77 orang yang dalam kondisi kritis, menurut perhitungan Associated Press berdasarkan pernyataan publik dan panggilan ke rumah sakit.

 

 




Sumber : Associated Press / WAFA News Agency




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x