Salah satu warga setempat, Dmytro Nechvolot, mencari ayahnya yang menjadi korban. Ia menyebut ayahnya dan warga melayat keluarga seorang tentara asal Hroza yang tewas tahun lalu tetapi dikubur kembali usai diidentifikasi via tes DNA.
"Saya kehilangan seorang pria yang saya hormati, seorang ayah tersayang, dan seorang kakek yang tak terlupakan," kata Nechvolot, dikutip Associated Press.
Sementara Zelenskyy yang menghadiri KTT Komunitas Politik Eropa di Spanyol, menyinggung serangan tersebut dan meminta lebih banyak senjata dari Barat.
"Rusia memerlukan (serangan) ini dan serangan teroris serupa hanya untuk satu hal, menjadikan agresi genosida norma baru di seluruh dunia," kata Zelenskyy.
"Sekarang kami berbicara dengan para pemimpin Eropa, tentang memperkuat pertahanan udara kami, memperkuat tentara kami, memberi negara kami perlindungan dari teror. Dan kami akan membalas kepada para teroris," lanjutnya.
Zelenskyy menegaskan pihaknya butuh memperkuat sistem pertahanan udara untuk menghalau rudal-rudal Rusia. Terlebih lagi, Rusia diperkirakan kembali mengincar infrastruktur energi Ukraina jelang musim dingin.
Selain itu, dalam forum di Spanyol tersebut, Zelenskyy meminta lebih banyak artileri dan peluru artileri, rudal jarak jauh, drone, serta jaminan keamanan untuk melindungi Eropa dari agresi potensial Rusia pada masa mendatang.
Kanselir Jerman Olaf Scholz pun menanggapi dengan menyatakan pihaknya siap memasok sistem pertahanan udara rudal Patriot ke Ukraina.
"Inilah apa yang kita butuhkan segera," kata Scholz.
Baca Juga: Rusia Klaim Gagalkan Serangan Besar-besaran Ukraina, 31 Drone Ditembak Jatuh
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.