Sekarang akan menjalani uji laut, dan Tsai mengatakan Hai Kun akan beroperasi pada tahun 2025, meskipun beberapa analis pertahanan mengatakan mungkin akan memakan waktu lebih lama.
Angkatan laut Taiwan saat ini punya dua kapal selam yang masih beroperasi, kapal selam kelas Swordfish yang dibeli dari Belanda tahun 1980-an.
Pada awalnya, Washington menyetujui tawaran pada tahun 2001 untuk menyediakan delapan kapal selam konvensional, tetapi penjualan itu tidak pernah terwujud.
Dalam periode yang sama, China membangun salah satu angkatan laut terbesar di dunia, dengan kapal selam berdaya nuklir dan kapal induk.
Baca Juga: Tak Main-Main, China sudah Siapkan Cetak Biru untuk Caplok Taiwan
Elemen Penting
China punya sekitar 60 kapal selam, enam di antaranya bertenaga nuklir dan dilengkapi dengan rudal balistik, menurut Departemen Pertahanan AS, sebuah ketidakseimbangan yang jelas dibandingkan dengan armada Taiwan.
Tetapi Jiang Hsin-biao di Institute for National Defence and Security Research Taiwan mengatakan penempatan kapal selam di titik-titik jantung utama, seperti Selat Bashi dan jalur air Okinawa, akan cukup untuk menyulitkan China.
"Kapal permukaan paling takut akan serangan dari bawah air... (Sebuah kapal selam) dapat membuat formasi musuh sulit untuk dipertahankan," kata Jiang, merujuk pada militer China.
Ben Lewis, seorang ahli independen AS tentang pergerakan militer China di sekitar Taiwan, mengatakan kapal selam akan menimbulkan risiko bagi kemampuan serangan amfibi China dan transportasi pasukan.
"Mereka telah berlatih secara ekstensif menggunakan kapal sipil untuk melengkapi platform pengiriman pasukan yang sudah ada, dan sebuah kapal selam bisa menimbulkan kerusakan pada kapal-kapal yang tidak dirancang untuk perang laut."
Tetapi Zivon Wang, seorang analis militer di think tank Taipei Chinese Council of Advanced Policy Studies, mengatakan masih ada jalan panjang sebelum menjadi "mampu bertempur".
Sumber : Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.