Angka kematian dan korban baru ini merupakan peningkatan tajam dari apa yang diungkapkan kepala intelijen Ukraina, Kyrylo Budanov, kepada Voice of America pada hari Sabtu ketika dia mengatakan sedikitnya sembilan orang tewas dan 16 lainnya terluka dalam serangan yang menyebabkan gedung tersebut terbakar.
Dia juga mengatakan Alexander Romanchuk, seorang jenderal Rusia yang memimpin pasukan di sepanjang garis depan utama di tenggara berada dalam kondisi yang sangat serius.
Laporan baru menunjukkan bahwa kepala armada, Laksamana Viktor Sokolov, juga tewas.
Meskipun tidak ada bukti pendukung yang diberikan.
Namun nama Sokolov tidak disebutkan dalam pernyataan Pasukan Operasi Khusus, tetapi Anton Gerashchenko, penasihat menteri dalam negeri Ukraina, memposting nama dan fotonya di media sosial.
Militer Ukraina juga memberikan rincian lebih lanjut tentang serangan hari Jumat itu.
Dikatakan bahwa angkatan udara melakukan 12 serangan terhadap markas besar Armada Laut Hitam, menargetkan wilayah di mana personel, peralatan militer, dan senjata terkonsentrasi.
Dikatakan bahwa dua sistem rudal anti-pesawat dan empat unit artileri Rusia terkena serangan.
Menurut para pejabat Ukraina, jumlah korban diumumkan ketika serangan pesawat tak berawak dan rudal Rusia di dekat Odesa merusak sebuah hotel yang ditinggalkan, sebuah gudang gandum dan menewaskan dua orang yang terkubur di reruntuhan gudang gandum di kota pelabuhan Laut Hitam.
Serangan Rusia di tempat lain dianggap sebagai penyebab tewasnya enam warga sipil lainnya di Ukraina dalam satu hari terakhir.
Baca Juga: Lavrov: Rusia Siap Berunding soal Ukraina, tapi Tanpa Gencatan Senjata karena Pernah Dikibuli Kiev
Angkatan udara Ukraina melaporkan menembak jatuh semua drone Rusia yang diluncurkan semalam.
Namun satu dari 12 rudal Kaliber dan dua rudal jelajah P-800 Oniks tampaknya berhasil melewati pertahanan udara.
Rusia terus-menerus menargetkan pelabuhan dan fasilitas penyimpanan biji-bijian di Odessa sejak menarik diri dari perjanjian masa perang yang mengizinkan ekspor biji-bijian Ukraina ke negara-negara yang menghadapi ancaman kelaparan.
Serangan tersebut telah menghancurkan infrastruktur penting untuk penyimpanan dan pengiriman biji-bijian.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.