"Ketika saya pertama mendengar itu, rasanya seperti mimpi. Saya tidak percaya. Saya tidak tidur selama dua hari," kata Zhao.
"Hal pertama yang saya pikirkan adalah membiarkan keluarga menguburnya dalam damai. Bahkan jika kami tidak punya apa-apa, kami harus memberinya kompensasi," katanya.
Zhao menuturkan, Xiao Hao sudah tidak bekerja sebagai instruktur kebugaran.
Ia disebut bekerja sebagai staf di kejaksaan setempat, kerap mendatangi gym saat jam makan siang.
Ia menuturkan bahwa Xiao Hao ditemukan dalam kondisi tak sadar saat kejadian.
Pihaknya pun memanggil nomor darurat. Namun, petugas yang datang menyatakan bahwa Xiao Hao telah meninggal dunia.
Di lain sisi, Zhao menyayangkan sikap keluarga Xiao Hou terkait kejadian ini.
Ia menyebut keluarga Xiao Hou menuntut ganti rugi 1,2 juta yuan atau sekitar Rp2,5 miliar dan menaruh jenazah temannya di gym.
"Sikap keluarganya menangani masalah ini sangat menyedihkan. Mereka mengabaikan semuanya dan memaksa menaruh jenazah di gym," kata Zhao.
"Keluarga itu bergantian menjaga jenazah. Selama sepekan, gym ini ditutup," lanjutnya.
Perkara ini kemudian dibawa ke pengadilan. Namun, hakim memutuskan bahwa Zhao bersalah dan mesti memberi kompensasi.
Zhao yang mengaku tak punya uang pun mengajukan banding.
Baca Juga: Wakil Sheriff Los Angeles Tewas Ditembak, Uang Sebesar Rp 3,8 M Ditawarkan untuk Informasi Pelaku
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.