JAKARTA, KOMPAS.TV - Sejumlah poin penting muncul dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang dilaksanakan di Jakarta, Indonesia.
Sebagai ketua ASEAN, Indonesia mengadakan KTT ASEAN sejak 2 Agustus hingga 7 Agustus.
KTT ASEAN menerbitkan Chairman Statement of the 43rd ASEAN Summit yang berisi 163 poin.
Baca Juga: Saat Presiden Jokowi Dipuji Sekjen PBB Antonio Guterres, Ini yang Buat Terkesan
Namun, ada beberapa poin penting yang dibahas pada KTT ASEAN, termasuk masalah Myanmar dan Laut China Selatan.
1. Myanmar
Masalah Myanmar menjadi permasalahan yang masih disorot oleh ASEAN.
Para pemimpin Myanmar sepakat untuk mengimplementasikan lima poin consensus (5PC) dan dengan tegas mengecam meningkatnya kekerasan.
ASEAN menegaskan prihatin dengan kurangnya kemajuan substansial dalam implementasinya oleh otoritas di Myanmar, meski menegaskan komitmen mereka terhadap 5PC pada April 2021.
2. Laut China Selatan
ASEAN menegaskan kembali perlunya meningkatkan rasa saling percaya dan percaya diri, melatih pengendalian diri dalam melakukan aktivitas yang akan mempersulit dan meningkatkan perselisihan dan mempengaruhi perdamaian dan stabilitasnya.
Selain itu juga menghindari tindakan yang dapat semakin memperumit situasi.
ASEAN pun menegaskan kembali perlu mengupayakan penyelesaian sengketa secara damai sesuai dengan prinsip-prinsip hukum internasional yang diakui secara universal.
3. Keanggotaan Timor Leste
Pada KTT kali ini ASEAN secara prinsip mengakui Timor Leste akan menjadi anggota ke-11.
Baca Juga: Militan Serang Kapal di Mali dan Tewaskan 49 Warga Sipil, Tiga Hari Berkabung Nasional
Mereka juga akan mengabulkan status pengawas kepada Timor Leste, dan mengizinkan partisipasi di setiap pertemuan ASEAN.
4. Timur Tengah
ASEAN menegaskan kekhawatiran atas perkembangan di Timur Tengah, dan menegaskan perlunya solusi yang komprehensif, jujur dan berkelanjutan atas konflik Irsael-Palestina.
ASEAN meminta kedua pihak untuk secara aktif mengambil langkah positif untuk mengizinkan negosiasi untuk mendapat daya tarik dan bekerja sama menuju dimulainya kembali perundingan untuk mencapai perdamaian abadi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.