Umerov diketahui lahir pada 1982 di Samarkand, bagian dari Uzbekistan di era Uni Soviet.
Di sana, keluarga muslimnya dibuang bersama 200.000 bangsa Tatar di bawah kepemimpinan Joseph Stalin.
Ia kembali ke Krimea di Ukraina saat masih kecil ketika bangsa Tatar kembali diizinkan kembali ke sana pada 1980-an.
“Deportasi dari Tatar Krimea adalah salah satu kejahatan terbesar rezim Soviet,” tulinya kepada Liga.net pada 2021.
“Itu semua dimulai ketika diktator berkuasa saat itu untuk menghancurkan seluruh negara,” tambahnya.
Ia menggunakan artikel yang sama pada serangan aneksasi Rusia ke semenanjung Laut Hitam pada 2014.
Selain sebagai politikus, Umerov juga seorang pengusaha yang mendirikan perusahaan investasi ASTEM.
Baca Juga: Angkatan Bersenjata Rusia Rekrut hingga 280.000 Orang dengan Status Kontrak sejak Januari 2023
Ia terpilih sebagai anggota parlemen Ukraina pada 2019, dan kemudian menjadi Kepala Dana Properti Negara, badan pemerintahan yang menjual aset negara ke investor swasta.
Selama beberapa tahun, Umerov menjadi penasihat bagi pemimpin bersejarah Tatar Krimea, Mustafa Dzhemileb.
Umerov dikabarkan sempat diduga diracun, setelah menunjukkan gejala keracunan seperti kulit terkelupas dan sakit mata selama perundingan damai pada Maret 2022.
Namun, ia kemudian membantah laporan tersebut, dan memperingatkan masyarakat untuk tidak mempercayai informasi yang belum diverifikasi.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.