Militer Gabon kemudian mengungkapkan Bongo akan diganti oleh kepala pengawal Presiden, Jenderal Brice Oligui Nguema.
Pihak militer mengatakan pada Kamis (31/8), bahwa warga Gabon bebas untuk melakukan kegiatan mereka antara pukul 6 pagi hingga 6 malam.
Tetapi larangan berkendaraan hingga saat ini masih dilakukan.
Kudeta ini sekaligus mengakhiri 56 tahun kekuasaan keluarga Bongo di Gabon.
Pasalnya, sebelum Ali Bongo berkuasa, sang ayah Omar Bongo merupakan Presiden Gabon sejak 1967.
Militer Gabon dalam pernyataannya di TV mengungkapkan mereka menggagalkan hasil pemilu dan membubarkan semua institusi di negara itu.
Baca Juga: Rusia Balas Hantam Ukraina, Kiev Digempur Serangan Udara Besar-besaran yang Tewaskan Dua Orang
Pihak militer menegaskan mereka tak menerima hasil pemilu dan menegaskan mengambilalih kekuasaan demi mempertahankan perdamaian.
Mereka menambahkan perbatasan negara juga akan ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Kudeta militer ini menjadi yang berikutnya terjadi di Afrika setelah di Niger yang juga terjadi pada tahun ini.
Sebelumnya pada beberapa tahun terakhir, Burkina Faso, Mali dan Afrika Tengah juga mengalami kudeta militer.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.