Di sana ia kemungkinan akan menghadapi isolasi yang lebih besar, dengan pembatasan lebih lanjut pada komunikasi dengan dunia luar.
Navalny juga hanya akan bisa menerima tamu lebih sedikit dari biasanya, termasuk keluarga dan tim kuasa hukumnya, serta mungkin menghadapi periode kurungan isolasi yang lebih lama.
Navalny pun memberikan pesan kepada pendukung yang diposting untuknya di Twitter, Navalny tetap menentang rezim Putin.
“Anda, bukan saya, yang ketakutan dan kehilangan keinginan untuk melawan. Putin tak boleh mencapai tujuannya. Jangan kehilangan keinginan untuk melawan,” tulisnya.
Navalny disidang di penjara dengan keamanan maksimal, tempat ia dipenjara saat ini.
Persidangan dilakukan tertutup untuk pers dan publik.
Navalny pun kemudian mengonfirmasikan tambahan masa tahanannya dalam pesan di media sosial.
Baca Juga: Joe Biden Ancam Pemimpin Kudeta Niger untuk Bebaskan Presiden Mohammed Bazoum
“19 tahun di koloni khusus rezim. Angka itu tak berarti apa pun,” tulisnya.
“Saya mengerti bahwa seperti tahanan politik lainnya, hukuman saya adalah seumur hidup. Hidup itu biasa diukur dari masa kehidupan saya, atau masa dari rezim,” ujarnya.
Putusan baru itu pun mendapat kecaman dari Kepala Hak Asasi Manusia PBB, Volker Turk.
“Itu menimbulkan keprihatinan serius tentang penyelidikan yudisial dan instrumentalisasi sitem pengadilan untuk tujuan politik di Rusia,” katanya.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.