Kompas TV internasional kompas dunia

Malangnya Pemimpin Partai Pemenang Pemilu Thailand, Gagal Jadi Perdana Menteri usai Diblok Parlemen

Kompas.tv - 20 Juli 2023, 16:27 WIB
malangnya-pemimpin-partai-pemenang-pemilu-thailand-gagal-jadi-perdana-menteri-usai-diblok-parlemen
Ketua Partai Move Forward (MFP) Thailand, Pita Limjaroenrat (kemeja putih). MFP yang berhaluan progresif, berhasil memenangi kursi terbanyak dalam pemilihan umum Thailand pada Minggu, 14 Mei 2023. MFP mengumumkan koalisi bersama lima partai lain yang menguasai 309 dari 500 kursi di DPR Thailand. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Edy A. Putra

BANGKOK, KOMPAS.TV - Pemimpin partai pemenang pemilu Thailand, Partai Move Forward (MFP), gagal menjadi perdana menteri usai diblok oleh parlemen.

Parlemen Thailand memblok upaya pemimpin MFP, Pita Limjaroenrat, untuk menjadi nominasi PM Thailand, Rabu (19/7/2023).

Dikutip dari CNN, dari 715 anggota palemen, 395 memberikan suara untuk memblok nominasi kedua Pita, dan 312 lainnya menyetujui nominasinya.

Sedangkan delapan anggota parlemen lainnya abstain. Pita sendiri tak hadir dalam voting tersebut.

Baca Juga: Demonstran Mengamuk, Bakar Kedutaan Besar Swedia di Irak, Semua Staf Selamat

Saat ini, status Pita sebagai anggota parlemen ditangguhkan sementara oleh Mahkamah Konstitusi Thailand, setelah Komite Pemilihan Umum mengajukan keluhan mengenai dirinya.

Mereka menuduh Pita melanggar Undang-Undang (UU) Pemilu karena diduga memiliki saham di perusahaan media.

Pita membantah telah melanggar aturan. Ia sebelumnya menuduh Komite Pemilihan Umum mempercepat kasus tersebut ke pengadilan.

Dalam kampanyenya, MFP menjanjikan perbaikan struktural yang mendalam di Thailand.

Antara lain perubahan pada militer, ekonomi, desentralisasi, kekuasaan dan bahkan modifikasi terhadap peraturan tentang monarki yang sebelumnya tak tersentuh.

Pemilihan umum pada Mei lalu, yang mencatat rekor jumlah pemilih, menjadi teguran keras bagi pihak yang didukung militer dan telah memerintah sejak 2014.




Sumber : CNN




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x