Namun, menurut laporan tersebut, kehilangan peralatan belakangan ini telah menurun menjadi 10% karena pasukan Ukraina pada dasarnya berhenti melakukan serangan balik di banyak wilayah.
Surat kabar itu menyebutkan pejabat AS setuju untuk hanya mengungkapkan persentase kerugian, sementara menolak memberikan angka pasti mengenai peralatan yang hancur.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukan Ukraina melakukan upaya namun gagal total untuk melancarkan serangan sejak 4 Juni. Pada tanggal 22 Juni, Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Nikolay Patrushev, menyatakan jumlah korban personel Ukraina telah melebihi 13.000 sejak dimulainya serangan balik.
Pada tanggal 3 Juli, Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu, mengatakan pasukan Rusia telah menghancurkan 16 tank Leopard, jumlah yang hampir sama banyaknya dengan yang dipasok oleh Polandia dan Portugal kepada Ukraina.
Baca Juga: Inggris Merasa Dilecehkan Ukraina, Pemerintahan Zelenskyy Berusaha Redam Situasi Panas
Meskipun angka pasti kerugian peralatan militer Ukraina tidak diungkapkan, situasi ini menandakan tantangan berat yang dihadapi oleh pasukan Ukraina dalam menghadapi konflik bersenjata dan memberikan gambaran tentang eskalasi ketegangan di wilayah tersebut.
Sementara itu Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebabkan kehebohan ketika mengumumkan pengiriman rudal SCALP jarak jauh ke Ukraina pada Selasa (11/7/2023), saat kedatangannya di pertemuan NATO di Vilnius, kalangan Prancis tandai perubahan strategi Barat melawan Rusia di Ukraina.
Macron mengumumkan rudal SCALP, yang mampu menyerang pasukan Rusia dari jarak jauh, akan dikirimkan ke Ukraina. Negara-negara Barat sebelumnya ragu memenuhi permintaan Ukraina yang sudah lama ini akan senjata-senjata tersebut karena takut memperburuk konflik.
Rudal jelajah yang diluncurkan dari udara ini dikembangkan bersama oleh Prancis dan Inggris, yang memasok Ukraina dengan versi Inggris dari SCALP, yaitu Storm Shadow, sejak bulan Mei.
Dengan jangkauan lebih dari 250 kilometer, rudal ini akan memungkinkan Kiev untuk mencapai wilayah yang dikuasai Rusia di bagian timur negara tersebut.
Sumber militer Prancis mengatakan rudal SCALP sudah tiba di Ukraina, seperti yang dilaporkan oleh France24, Kamis (13/7).
Sumber : TASS / Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.