Kompas TV internasional kompas dunia

Sebut Turki Bisa Setujui Swedia Jadi Anggota NATO, Erdogan: Buka Jalan Kami Jadi Anggota Uni Eropa

Kompas.tv - 11 Juli 2023, 05:45 WIB
sebut-turki-bisa-setujui-swedia-jadi-anggota-nato-erdogan-buka-jalan-kami-jadi-anggota-uni-eropa
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hari Senin (10/7/2023) mengemukakan syarat baru untuk menyetujui keanggotaan Swedia dalam NATO, meminta Eropa untuk membuka jalan bagi Turki agar bergabung dengan Uni Eropa. (Sumber: Daily Sabah)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

Keterlambatan Turki terhadap masuknya Swedia ke NATO telah mengganggu sekutu NATO lainnya, termasuk Amerika Serikat.

Penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, hari Minggu memastikan Biden dan Erdogan telah berbicara soal keanggotaan NATO Swedia dan masalah lainnya, dan mereka setuju bertemu di Vilnius untuk pembicaraan lebih lanjut. Sullivan tidak menyebutkan masalah keanggotaan Uni Eropa.

Dia mengatakan Gedung Putih yakin Swedia akan bergabung dengan aliansi tersebut. 

"Jika itu terjadi setelah Vilnius - kami yakin itu akan terjadi," katanya. "Kami tidak memandang ini sebagai sesuatu yang benar-benar diragukan. Ini hanya masalah waktu. Semakin cepat, semakin baik."

Komentar terbaru Erdogan mengejutkan para analis Turki yang berpengalaman.

"Erdogan telah mengemukakan tuntutan baru dan mengubah target berulang kali selama proses ini, tetapi mencoba memberikan tekanan kepada Uni Eropa terkait masalah NATO ini cukup spektakuler," kata Paul Levin, direktur Institute for Turkish Studies di Universitas Stockholm.

"Namun, saya pikir kita harus menafsirkan pernyataannya dengan hati-hati untuk saat ini. Mereka bisa mengindikasikan segalanya mulai dari mempersiapkan panggung untuk persetujuan yang menyelamatkan wajah kepada Swedia, hingga upaya untuk menggagalkan proses perluasan NATO dengan mengajukan tuntutan yang tidak mungkin," tambah Levin. "Yang dapat dikatakan adalah jika dia benar-benar mengondisikan akses NATO Swedia terhadap pemulihan proses akses UE Turki, maka Swedia tidak mungkin menjadi sekutu NATO dalam waktu dekat."

Sebelum komentar Erdogan, Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billström menyatakan optimisme bahwa Turki akan menghilangkan keberatannya terhadap keanggotaan NATO Stockholm.

Baca Juga: Uni Eropa Malah Ketar Ketir: Putin yang Lebih Lemah Adalah Bahaya yang Lebih Besar Bagi Barat

Bendera Uni Eropa di kantor pusat Brussels, Belgia. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hari Senin (10/7/2023) mengemukakan syarat baru untuk menyetujui keanggotaan Swedia dalam NATO, meminta Eropa untuk "membuka jalan" bagi Turki agar bergabung dengan Uni Eropa. (Sumber: AP PHOTO)

"Tentu saja, yang kami harapkan adalah mencapai titik di mana kami menerima pesan kembali dari Presiden Erdogan bahwa akan ada apa yang bisa Anda sebut sebagai lampu hijau (...) pesan bahwa proses ratifikasi di Parlemen Turki bisa dimulai," kata Billström kepada penyiar Swedia SVT.

Menlu Swedia menegaskan negaranya sudah memenuhi bagian mereka dalam kesepakatan dengan Finlandia dan Turki, yang meliputi penghapusan embargo senjata terhadap Turki, penguatan hukum anti-teror, dan peningkatan upaya untuk mencegah aktivitas Partai Pekerja Kurdistan yang dilarang, atau PKK, yang melakukan pemberontakan di Turki sejak tahun 1980-an.

"Kita harus mempertimbangkannya sebagai pertanyaan yang telah diselesaikan dalam arti ini bukan pertanyaan 'jika'. Terkait dengan pertemuan NATO di Madrid tahun lalu, Turki memberikan Swedia status sebagai undangan ke NATO. Oleh karena itu, ini hanya menjadi pertanyaan soal 'kapan'," katanya.

Billström mengatakan ia mengharapkan Hungaria, yang juga belum meratifikasi keanggotaan Swedia, untuk melakukannya sebelum Turki.

Sebelumnya, Swedia dan Finlandia yang tidak berpihak memohon menjadi anggota NATO tahun lalu setelah serangan Rusia ke Ukraina. Finlandia bergabung pada bulan April setelah Turki setuju.

Erdogan hari Senin mengulangi bahwa Turki mengharapkan Swedia memenuhi janjinya untuk memberantas kelompok-kelompok yang dianggap Ankara sebagai teroris.

"Kami lelah mengatakan berulang kali bahwa (Swedia) perlu memerangi organisasi teroris dan jaringan mereka secara tidak diskriminatif," ujar Erdogan.

 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x