PARIS, KOMPAS.TV - Keluarga remaja 17 tahun yang tewas ditembak di Paris, Prancis, akhirnya buka suara terkait aksi demonstrasi yang berujung kerusuhan yang terjadi di seluruh Prancis.
Salah seorang keluarga Nahel M mengungkapkan pihak keluarga tak menginginkan kematiannya memicu kerusuhan dan mengecamnya.
Tetapi ia juga bersikeras bahwa hukum yang memperbolehkan penggunaan kekerasan yang bisa menciptakan kematian pada pelanggaran lalu lintas harus dihentikan.
“Kami tak pernah menyerukan untuk kebencian atau kerusuhan,” katanya dikutip BBC, Minggu (2/7/2023) tanpa menyebutkan nama.
Baca Juga: Israel Gempur Suriah dari Udara, Sebut sebagai Serangan Balasan
Keluarga mengatakan kerusuhan yang terjadi, dengan ratusan penangkapan, penjarahan toko dan ratusan kendaraan yang dibakar, tidak menghormati memori Nahel.
“Kami tak meminta untuk menyerbu dan mencuri. Semua ini bukan penghormatan untuk Nahel,” katanya, yang meminta anonimitas karena tensi yang begitu tinggi atas penembakan tersebut.
Pihak keluarga mengungkapkan mereka memang meminta adanya aksi protes damai di jalan.
Berjalan mengingat Nahel, bahkan mengungkapkan kemarahan, tetapi tanpa adanya kerusuhan.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.