Gubernur Wes Moore mengatakan hatinya hancur melihat para korban dan keluarga mereka, juga komunitas Baltimore yang menghadapi kehilangan.
"Maryland sudah cukup menyaksikan kekerasan senjata terus merusak negara bagian dan bangsa kita," kata Moore dalam sebuah pernyataan.
“Fakta bahwa penembakan mengerikan ini terus terjadi adalah hal yang sangat buruk. Kami sebagai negara akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk mencegah tindakan kekerasan yang tidak masuk akal seperti yang kami lihat tadi malam,” ujarnya.
Baca Juga: Penembakan Massal di AS Terjadi Lagi, Pelaku Sasar Upacara Wisuda SMA dan 2 Orang Tewas
Pihak berwenang mengatakan TKP sangat luas dan butuh beberapa waktu bagi detektif untuk menyelesaikannya.
Beberapa jam setelah penembakan, sejumlah petugas tetap bekerja di belakang garis polisi di tengah padatnya blok perumahan berlantai dua. Meja lipat dan gelas plastik berserakan di jalan, yang tertinggal saat orang-orang berusaha lari dari tembakan.
Lakell Nelson mengatakan ada beberapa alarm palsu dari orang-orang yang salah mengira suara tembakan yang disangka sebagai kembang api.
"Tembakan terus berlanjut dan terus," katanya.
Baca Juga: Penembakan Massal Terjadi di Hollywood, Belum Diketahui Jumlah Korban
Saat itulah dua wanita muda mendekatinya dan mengatakan bahwa mereka telah ditembak, dengan seorang wanita menunjukkan bagaimana sebuah peluru menembus celana pendeknya.
Nelson mengatakan dia menyuruh para wanita untuk masuk ke dalam mobil dan dia melewati lampu merah untuk sampai ke rumah sakit terdekat.
“Ketika saya berhenti di depan pintu rumah sakit, mobil saya hampir siap masuk ke dalam rumah sakit, karena saya bertekad untuk membawa mereka ke rumah sakit itu,” kata Nelson.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.