Kemudian, dua paket bom lainnya meledak pada akhir tahun 1979 di Northwest dan di pesawat American Airlanes.
FBI, ATF, dan US Postal kemudian menyelidiki kasus "UNABOM", sebuah kode untuk target "UNiversity and Airline BOMbing.
Namun, mereka kesusahan mengidentifikasi sang pengirim bom karena tidak meninggalkan jejak forensik. Pelaku membuat bom menggunakan material-material yang bisa didapatkan di mana saja. Sementara itu, target para korban ternyata dipilih acak dari riset perpustakaan.
Lalu, 10 Juni 1980, Presiden United Airlines Percy Woods terluka saat membuka paket berisi bom yang terbungkus dalam sebuah buku berjudul Ice Brothers oleh Sloan Wilson.
Baca Juga: Biden Tegas, Tak Akan Ada Permintaan Maaf atas Bom Atom Hiroshima di Perang Dunia II
Setahun kemudian, sebuah bom yang dibungkus kertas cokelat dan diikat dengan tali ditemukan di lorong sebuah gedung di Universitas Utah di Salt Lake City. Bom tersebut diledakkan dengan aman tanpa menyebabkan cedera.
Teror paket bom Ted terus berlanjut lebih dari satu dekade kemudian. Total, ada 16 teror bom yang dicatat oleh FBI. Teror terakhir pada 24 April 1995, bahkan membunuh Presiden Asosiasi Kehutanan California.
Teror ini menemui titik terang setelah pelaku mengirim esai 35.000 kata kepada FBI yang berisi tentang kemuakannya dengan kehidupan modern. FBI lalu menyebarkan esai tersebut dengan harapan ada orang yang bisa mengidentifikasi pembuatnya.
Baca Juga: Teror Bom Molotov di Asrama Mahasiswa di Makassar, Satu Orang Terluka di Bagian Kaki
Setelah esai disebarkan, saudara laki-laki Kacyznski yang bernama David mencurigai Kacyznski sebagai pelakunya.
David memberikan dokumen yang pernah ditulis saudaranya dan analisis linguistik menyatakan bahwa Kaczynski adalah penulis esai tersebut. Pada 3 April 1996 dia ditahan dan mereka menemukan komponen pembuatan bom dan jurnal yang ditulis tangan.
Sumber : Kompas TV/AP
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.