Kompas TV internasional kompas dunia

Rusia: Ukraina Hampir Teken Perjanjian Damai Tahun 2022, namun Batal karena Tekanan Amerika Serikat

Kompas.tv - 9 Juni 2023, 04:05 WIB
rusia-ukraina-hampir-teken-perjanjian-damai-tahun-2022-namun-batal-karena-tekanan-amerika-serikat
Pemimpin Ukraina hampir saja menandatangani perjanjian damai dengan Rusia dan siap menyelesaikan konflik, namun akhirnya menyerah karena tekanan dari Amerika Serikat, kata Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Nikolay Patrushev, Kamis (8/6/2023). (Sumber: RIA Novosti)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

Selain itu, pada 21 Februari lalu, Rusia resmi mengakui dua wilayah pemberontak yang didukung Rusia di Ukraina timur sebagai negara merdeka. Dua wilayah itu adalah Donetsk dan Lugansk.

Sejak invasi pada 24 Februari 2022, pasukan Rusia menguasai sebagian besar wilayah di sisi selatan Ukraina di utara Krimea, wilayah di sekitar Donetsk dan Lugansk, dan wilayah di timur serta barat Kiev.

Rusia juga menguasai setidaknya 170.000 km persegi wilayah lain dari Ukraina, setara luas wilayah Tunisia atau negara bagian North Dakota di Amerika Serikat.

Ukraina menegaskan tidak akan pernah mengakui kendali Rusia atas Krimea, kemerdekaan wilayah pemberontak yang didukung Rusia di Donetsk dan Lugansk, atau wilayah tambahan yang luas yang diambil oleh Rusia.

Netralitas

Rusia mengatakan ingin Ukraina menjadi negara netral, yaitu tidak memihak atau menjadi anggota blok militer manapun.

Kepala perunding Rusia, Vladimir Medinsky, mengatakan, Ukraina menyebut mereka bisa menerima status netral seperti Austria atau Swedia tetapi dengan tentaranya sendiri. Kiev membantah karakterisasi itu.

Belum jelas bagaimana definisi netralitas yang dimaksud, karena hal itu sangat bergantung pada rincian yang ada dalam kesepakatan.

Saat Uni Soviet runtuh, Parlemen Ukraina dalam Deklarasi Kedaulatan Negara tahun 1990 menyatakan niatnya untuk menjadi negara netral secara permanen.

Baca Juga: Perundingan Damai Rusia-Ukraina Resmi Ditangguhkan

Vladimir Medinsky, kepala delegasi Rusia, kedua kiri, dan Davyd Arakhamia, pemimpin faksi Servant of the People party di Parlemen Ukraina, ketiga kanan, menghadiri pembicaraan damai di wilayah Gomel, Belarus, Senin 28 Februari 2022. (Sumber: Sergei Kholodilin/BelTA Pool Photo via AP)

Hak Rusia

Status bahasa Rusia dan orang-orang berbahasa Rusia di Ukraina adalah masalah besar bagi Moskow. 

Sebuah undang-undang yang disahkan oleh Ukraina pada tahun 2019 memberikan status khusus untuk bahasa Ukraina dan menjadikannya wajib bagi pekerja sektor publik.

Undang-undang itu mewajibkan semua warga negara untuk mengetahui bahasa Ukraina dan menjadikannya persyaratan wajib bagi pegawai negeri, tentara, dokter, dan guru.

"De-Nazifikasi"

Putin mengatakan Ukraina mengizinkan kelompok neo-Nazi untuk melakukan "genosida" terhadap komunitas berbahasa Rusia di Ukraina.

Batalyon Azov, bagian dari garda nasional Ukraina, dituduh Moskow sebagai organisasi neo-Nazi yang meneror warga sipil Rusia dan melakukan kejahatan perang.

Dibentuk pada tahun 2014 dari sukarelawan yang berperang melawan daerah pemberontak yang didukung Rusia, para pendirinya menyatakan pandangan supremasi kulit putih sayap kanan yang ekstrem dan pandangan anti-Semit atau anti-yahudi. Batalyon Azov tidak membalas permintaan komentar.

 




Sumber : TASS / Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x