Baca Juga: Kebohongan Murid Jadi Penyebab Kasus Guru di Prancis yang Dipenggal Tahun Lalu karena Karikatur Nabi
Si pelaku kemudian melukai seorang pria yang mencoba mendekatinya. Si pelaku lalu menghampiri seorang perempuan yang dengan panik mendorong kereta bayinya di taman bermain itu. Nahas, upaya perempuan itu melindungi bayi dalam kereta bayi yang didorongnya gagal. Si pelaku tampak mendekati kereta bayi dan menghunjamkan pisaunya berulang kali.
Usai melakukan aksi kejinya, si pelaku melenggang keluar taman bermain, dan dua orang pria tampak berlari mengejarnya.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menggambarkan aksi serangan itu sebagai “serangan yang penuh dengan kepengecutan”. Tentang para korban, Macron menyatakan, “Anak-anak dan orang dewasa kini berada antara hidup dan mati”.
“Prancis syok,” tulis Macron di akun Twitternya.
Seorang saksi mata menyebut dirinya menyaksikan si pelaku melompat ke arah seorang pria tua dan menikamnya berulang kali. Ia pun berteriak memanggil polisi untuk segera bertindak.
“Saya berteriak, berteriak ke mereka (polisi) untuk bertindak,” ujarnya.
Seorang penjual es krim yang bekerja di kawasan taman bermain itu mengungkap dirinya telah melihat si pelaku beberapa hari sebelumnya, memandangi danau yang dikelilingi pegunungan bersalju itu.
Sementara itu di Paris, para anggota parlemen menghentikan debat untuk mengheningkan cipta bagi para korban.
Presiden majelis, Yaël Braun-Pivet, mengatakan, "Ada beberapa anak yang masih sangat kecil yang berada dalam kondisi kritis, dan saya meminta Anda semua untuk mengheningkan cipta selama satu menit untuk mereka, untuk keluarga mereka, dan berharap konsekuensi serangan yang sangat parah ini tidak menyebabkan bangsa berduka.”
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.