Ia menambahkan bahwa petugas itu mengatakan bahwa hal tersebut akan menguntungkan petani yang mendapat lebih banyak air.
Pompa tersebut bekerja selama beberapa hari, mengeringkan sekitar dua juta liter air.
Jumlah tersebut dilaporkan cukup untuk mengirigasikan 600 hektar tanah pertaniangan.
Upanya berhenti setelah petugas lainnya, dari departemen sumer air, tiba setelah menerima keluhan.
“Ia telah diskors hingga pemeriksaan. Air adalah sumber esensial dan tak bisa dibuang-buang seperti ini,” ujar Pejabat Distrik Kanker, Priyanka Shukla.
Baca Juga: Update Pemilu Turki: Jelang Putaran Kedua, Erdogan Ternyata Dapat Banyak Dukungan di Daerah Bencana
Vishwas sendiri membantah telah menyalahgunakan posisinya.
Ia mengatakan air yang dibuangnya berasal dari bagian bendungan yang meluap dan tak dalam kondisi yang digunakan.
Tetapi tindakannya menuai kritik dari para politisi, termasuk oposisi BJP.
“Ketika orang bergantung pada tangka untuk fasilitas air di musim panas yang terik, petuga telah menguras 41 lakh liter yang seharusnya digunakan untuk irigasi yang ditujukan untuk 1.500 hektar tanah,” tulis Wakil Presiden oposisi BJP di Twitter.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.