ANKARA, KOMPAS.TV - Partai Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Partai AK, dilaporkan terbelah jelang putaran kedua Pemilu Turki.
Mereka dilaporkan tak mencapai kesepakatan terkait rencana program pemulihan ekonomi pemerintahan Erdogan.
Hal itu terkait apakah pemerintahan Erdogan tetap berpegang pada rencana yang disebut sebagian orang sebagai program ekonomi tak berkelanjutan, atau memilih meninggalkannya.
Dikutip dari The New Arab, Kamis (25/5/2023), berdasarkan pengakuan 9 sumber, baik pejabat pemerintah atau yang mengetahui langsung masalah ini, mengungkapkan kelompok informal dari anggota partai bertemu pada beberapa pekan terakhir.
Baca Juga: Erdogan: Turki akan Jawab Kampanye Hitam Media Barat dalam Pemilihan Presiden Putaran Kedua 28 Mei
Mereka dilaporkan mendiskusikan kemungkinan mengadopsi kebijakan baru kenaikan suku bunga bertahap dan program pinjaman yang ditargetkan.
Berdasarkan empat sumber yang meminta anonimitas, Erdogan tak terlibat langsung dalam pembicaraan tersebut.
Namun, beberapa anggota Partai AK yang berada di luar pemerintahan tetapi memegang posisi senior di masa lalu, ikut hadir dalam pembicaraan itu.
Tetapi di sisi lain, ada juga pejabat dan anggota kabinet dari Partai AK yang secara terbuka menyatakan bahwa mereka ingin tetap mengikuti program saat ini.
Hal itu untuk meningkatkan ekspor dan pertumbuhan ekonomi melalui penurunan suku bunga dan pasar valas, kredit, dan utang yang dikelola dengan ketat.
Mengingat Erdogan memimpin setelah pemungutan suara awal, banyak yang dipertaruhkan untuk ekonomi pasar berkembang utama, yang sebelumnya telah dicengkeram krisis biaya hidup dan serangkaian kejatuhan mata utang.
Sumber : The New Arab
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.