WASHINGTON, KOMPAS.TV - Mantan pemimpin monarki Inggris, Ratu Elizabeth II ternyata menghadapi ancaman pembunuhan saat mengunjungi Amerika Serikat (AS) pada 1983.
Hal itu terungkap pada rilis dokumen FBI yang baru-baru ini diluncurkan.
FBI telah merilis dokumen yang berkaitan dengan perjalanan mendiang Ratu Inggris ke AS, setelah kematiannya tahun lalu.
Dokumen itu menunjukkan bagaimana FBI, yang membantu mengamakan Ratu Elizabeth II selama kunjungannya, mengkhawatirkan ancaman IRA (Irish Republican Army).
Baca Juga: Anak Umur 11 Tahun Ditembak Polisi AS, Keluarga Marah Tuntut Petugas Dipecat
IRA merupakan paramiliter Irlandia Utara yang bertujuan mengakhiri kepemimpinan Inggris di wilayah tersebut.
Ancaman pembunuhan tersebut diungkapkan kepada seorang petugas kepolisian di San Francisco.
Dikutip dari BBC, Jumat (26/5/2023), menurut dokumen tersebut seorang polisi kerap mendatangi bar Irlandia di San Francisco memperingatkan agen federal mengenai perkataan seseroang yang ia temui di sana.
Polisi itu mengatakan seorang pria berkata kepadanya bahwa ia ingin membalas dendam atas kematian putrinya.
Pria tersebut mengungkapkan putrinya telah terbunuh di Irlandia Utara oleh sebuah peluru karet.
Ancaman itu muncul pada 4 Februari 1983, atau selang sebulan menjelang kedatangan Ratu Elizabeth II dan suaminya, Pangeran Philip di California.
“Ia akan berusaha menyakiti Ratu Elizabeth dan akan melakukannya dengan menjatuhkan sebuah benda dari Jembatan Golden Gate ke Royal Yacht Britannia ketika berlayar di bawahnya,” bunyi dokumen itu.
Mereka juga mengungkapkan pria tersebut juga memiliki rencana untuk membunuh Ratu Elizabeth saat mengunjungi Taman Nasional Yosemite.
Merespons ancaman tersebut, Secret Service telah merencanakan menutup jalan setapak di Jembatan Golden Gate saat kapal pesiar mendekat.
Tidak jelas tindakan apa yang diambil di Yosemite, tetapi kunjungan itu tetap berjalan.
Namun, tidak ada rincian penangkapan yang dipublikasikan oleh FBI.
Dokumen setebal 102 halaman diunggah ke Vault, situs web informasi FBI pada Senin (22/5), menyusul permintaan Undang-Undang (UU) Kebebasan Informasi yang diajukan media AS.
Baca Juga: LSM Norwegia: Taliban Pertimbangkan Beri Izin Perempuan Lanjutkan Kerja Kemanusiaan di Kandahar
Banyak kedatangan Ratu Elizabeth ke AS, terjadi saat tensi tinggi terjadi karena permasalahan di Irlandia Utara.
Pada 1976, Ratu Elizabeth berada di New York untuk perayaan dua abad AS.
Dokumen itu mengungkapkan bagaimana ketika itu tiba-tiba muncul pesawat kecil di atas Batteru Park, dengan membawa tanda yang dibaca,”Inggris, keluar dari Irlandia”.
Dokumen itu menunjukkan bagaimana FBI tetap waspada terhadap apa yang dianggap sebagai potensi nyata ancaman terhadap Ratu Elizabeth.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.