HONG KONG, KOMPAS.TV - Maskapai Hong Kong, Cathay Pacific pecat tiga pramugarinya seusai melakukan diskriminasi ke penumpang China.
Mereka dikeluhkan melakukan diskiriminasi terhadap penumpang yang tak berbahasa Inggris.
Ketiga pramugari itu dipecat setelah viralnya klip audio dari kru kabin yang menghina penumpang.
Dikutip dari BBC, Rabu (24/5/2023), maskapai tersebut langsung melakukan investigasi dan meminta maaf karena telah menyebabkan kekhawatiran luas.
Baca Juga: UEA Malu Normalisasi Hubungan dengan Israel: Tak akan Ada Negara Arab Lain yang Bakal Melakukannya
Media China mengeklaim bahwa maskapai tersebut telah meremebkan orang-orang China daratan.
Seorang penumpang yang bepergian dari Chengdu ke Hong Kong mengatakan awak kabin mengejek penumpang yang secara keliru meminta “karpet”, bukannya “selimut”.
“Jika Anda tak bisa mengatakan selimut dalam bahasa Inggris, Anda tak bisa memilikinya. Karpet ada di lantai,” ujar seorang pramugari sambil tertawa say memberitahu rekan-rekannya dalam klip video itu.
Insiden tersebut memancing banyak kritikan dari media sosial di China, dengan beberapa pengguna menyerukan boikot kepada Cathay Pacific.
Kepala Eksekutif Hong Kong, John Lee juga menyebut insiden itu telah menyakiti hari dari compatriot di Hong Kong dan di China daratan.
CEO Cathay Pacific, Ronald Lam pun meminta maaf atas insiden tersebut.
Ia pun menegaskan akan memimpin langsung satuan tugas untuk melakukan peninjauan terhadap kode etik perusahaan.
Cathay Pacific telah mencoba kembali meraih keuntungan setelah wilayah China dan Hong Kong telah menghilangkan pembatasan pandemic yang tersisa.
Maskapai mewah tersebut telah dihajar oleh peraturan karantina yang ketat dan penutupan perbatasan.
Baca Juga: Wabah Kolera, 17 Orang Tewas di Afrika Selatan dan 9 Orang Tewas di Zimbabwe
Hal itu kemudian memicu pemecatan besar-besaran pada 2020.
Menurut Jurnalis Berita Penerbangan online Flight Global, Greg Waldron, hal itu membuat Cathay Pacific tak bisa mengecualikan China.
“Cathay sangat bergantung pada China, yang merupakan pasar utama bagi perusahaan untuk perjalanan masuk ke Hong, Kong serta lalu lintas transit ke jaringan Cathay yang lebih luas,” tuturnya.
Jika dampak dari insiden ini membuat kepercayaan China menggunakan maskapai ini berkurang, maka hal itu akan menjadi pukulan telak bagi Cathay.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.